Senin, 18 Desember 2023

Gulai Ayam Panyikek

 Gulai Ayam Panyikek


Orang tua saya asli Sumatera Barat, tepatnya nagari Sulit Air, Kabupaten Solok. Sulit Air memang nama yang tidak familiar kedengarannya terutama di luar pulau Sumatera, tapi percaya deh jika di google seperti apa nagari Sulit Air itu, pemandangannya sangat cantik, melewati danau singkarak yang biru, sepanjang danau banyak menjual aneka makanan dan cemilan, terutama ikan bili khas danau Maninjau. Kemudian perjalanan lanjut naik ke atas gunung seperti puncak dan di balik gunung itulah nagari Sulit Air. Tersembunyi tapi memikat.

 Mama dan Abak satu kampung, sebagaimana orang kampung pada umumnya mereka merantau dan tinggal di kota Pekanbaru Riau. Kami anak-anaknya lahir besar dan di rantau, biasanya kami pulang kampung ketika lebaran atau pada saat acara pulang basamo setiap dua tahun sekali pada saat lebaran yang biasanya diorganisir oleh organisasi para perantau yaitu SAS (Sulit Air Sepakat). 
Saat itu orang yang di rantau di seluruh Indonesia bahkan yang tinggal di Luar Negri pada pulang hingga kampung yang kecil ini bisa macet berjam jam karena mobil orang rantau yang memenuhi kampung. 

Mama sangat pandai memasak makanan minang terutama khas kampung kami. Rasa masakannya enak dan diakui oleh banyak orang. Saat ini umur mama 83 tahun dengan kondisi sakit dan lebih banyak berbaring. 

Ingatan saya tentang mama semasa sehat adalah kesibukan yang tiada henti. Kesibukan seorang ibu rumah tangga yang setiap hari mengurus rumah tangga, sesekali membantu di toko dan memasak untuk keluarga yang rasanya membuat kami berkeringat karena semangat melahapnya. 

Setelah menikah mau ga mau saya harus belajar memasak masakan minang apalagi menikah dengan orang sekampung walau dia lahir dan besar di Jawa Barat tapi seleranya tetap selera asal, Sumatera Barat.

 Sambal ayam panyikek merupakan khas masakan sulit air. Mama suka sekali dengan masakan ini. Apabila ada acara keluarga, ada tamu datang atau mau ke rumah orang dan membawa bingkisan, di pastikan menu ini yang sering mama sediakan. 

 Jika saya di tanya kenangan masakan apa yang mengingatkan saya dengan mama, ayam panyikek ini yang akan saya sebut pertama kali. 

Masakan ini dasarnya sama seperti kalio yaitu gulai ayam yang kuahnya kental, yang membedakan ada daun singkong dalam masakan tersebut. 

Mama terbiasa dengan bumbu dan santan yang banyak. Waktu baru belajar memasak saya ngeri sendiri ketika bertanya kepada mama, "untuk satu kilo rendang kelapa nya berapa ma"? 4 kelapa, perasan kelapa pertama ga pakai air, sedangkan perasan ke dua memakai air kelapa. Kebayang jika mau masak dua kilo daging harus memakai delapan santan, haduhh apa kabar kolesterol? 

Kata mama orang dulu tetap sehat karena habis makan bergerak kerja di sawah lagian zaman susah dulu makan seperti ini hanya ada pada moment khusus seperti musim panen. Iya sih klo anak sekarang habis makan selonjoran maen hp.

 Untuk ayam panyikek ini, biasanya memakai ayam kampung dan satu ayam kelapanya dua butir. Untuk daun singkongnya biasanya satu ayam saya memakai 2 ikat daun singkong. Pilih yang daunnya muda biar ga alot. Biasanya daun singkong ini setelah di petik di cuci bersih di jemur dahulu biar kering ketika dimasukan ke dalam masakan. 

 Dalam membersihkan ayam saya lihat ada perbedaan orang sumatera dan Jawa. Orang Sumatera ketika membersihkan ayam kulitnya dibuang, sementara di Jawa rata-rata kulitnya tidak dibuang. Jadi ketika keluarga saya makan di restoran saat di Yogya mereka teriak saat melihat ayam di hidangkan kata mereka ayamnya pakai baju.

Bumbu pemasak buatan Sulit Air menjadi andalan mama ketika memasak gulai isinya rempah-rempah dan sangat wangi.

 Mama dan masakan adalah memori yang mengisi banyak hidup saya. Setelah saya menikah ketika menelpon mama untuk bertanya kabar, hal yang pertama mama tanyakan kepada saya, masak apa hari ini? 

 Gulai Ayam Panyikek 

Bahan

 Ayam kampung 
Daun singkong 
Cabe giling secukupnya
Bumbu dasar gulai (bawang merah, bawang putih, kunyit, laos)
Daun jeruk, daun salam, sereh, garam
Santan 
Bumbu pemasak, ini optional saya memakai ini karena bumbu favorit mama, buatan kampung sendiri isinya bermacam macam rempah. 

 Cara membuat

Tumis bumbu dasar gulai dan cabe setelah harum masukan santan, diaduk sampai kuah mengental setelah itu masukan ayam, ketika di rasa ayam sudah empuk baru di masukan daun singkong. Tunggu sampai daun singkong layu, aduk, masakan siap disantap

Minggu, 19 November 2023

Pesan Cinta Keluarga Bagi Pegawai DJPK

Bismillahirrahmanirrahim

Dear all pegawai Djpk

Perkenalkan nama saya Yulia Chairani, salah satu istri pegawai Djpk. Saya mau cerita tentang hal yang berkesan saat saya mengikuti famgath daper tahun 2018. Salah satu direktur mengatakan "dukungan keluarga terutama istri sangat penting terhadap kinerja suami di kantor"

Saya setuju dengan apa yang disampaikan pak Direktur, apalagi saat itu sedang ramai berita mengenai salah satu pegawai yang terkena ott KPK. 

Siapa sih yang ga sayang istri, anak dan keluarga? Pasti semua sayang. Jangan sampai sayangnya ini membuat suami melakukan suatu tindakan yang melanggar aturan. 

Saya dan suami saling mengingatkan untuk meluruskan niat. Bekerja ini bagian dari ibadah. 

Bagaimana meluruskan niat? Ini pekerjaan sepanjang waktu selama orang itu masih bekerja. Tentu saja butuh kerja sama semua pihak. 

Saya sebagai istri berjuang dari rumah dengan doa dan pengawasan, yang di kantor juga berjuang untuk menciptakan dan menjaga agar niat ini tetap lurus baik secara teknis maupun secara moril. 

Untuk para istri semoga Allah kuatkan kita menjadi penjaga iman suami kita, agar kelak perjuangan ini menjadi sebab Allah kumpulkan lagi kita bersama orang-orang yang kita cintai di surga Nya. Aamiin. 

Kata-kata Bu Menkeu yang sering diucapkan.
Jangan pernah lelah mencintai Indonesia (keluarga dan agama)

Yang dalam kurung tambahan kalimat dari saya 😊

Catatan : Tulisan ini saya ikutkan dalam lomba dengan tema, surat cinta bagi keluarga pegawai dalam rangka hari Anti Korupsi Sedunia 2023" dengan tagline "Sinergi Berantas Korupsi Untuk Indonesia Maju"
Alhamdulillah meraih juara 3. 



Rabu, 18 Oktober 2023

Tafsir Surat Alam Nasyroh...


Tafsir Surat Alam Nasyroh

Bersama Kesulitan Ada Kemudahan

بِسْمِ اللَّـهِ الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ

أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ

وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ

الَّذِي أَنقَضَ ظَهْرَكَ

وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا

فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ

وَإِلَىٰ رَبِّكَ فَارْغَبْ

Arti ayat pertama, bukankah kami telah melapangkan dadamu Muhammad?

Ayat ini kalimat bertanya tapi Allah tidak butuh jawaban, semua juga tau jawabannya, iya.

Melapangkan dada adalah nikmat diantara nikmat2 yang Allah berikan kepada Rasulullah.

Bagi manusia nikmat kelapangan dada merupakan nikmat yang lebih besar dari harta, tahta dll

Ulama mengatakan kelapangan dada diberikan Allah kepada Rasulullah dan juga kepada umat beliau.

Fungsinya untuk menghadapi dua hal. Yang pertama ketetapan dan hukum Allah secara syar’i yaitu peritah dan larangan Allah.

Orang yang Allah beri kelapangan dada meka ketika diberi aturan Allah maka hatinya lempeng dan senang.

Kenapa demikian? Karena perintah2 Allah itu tidak mudah untuk dikerjakan, banyak larangan Allah itu berat untuk ditinggalkan. Untuk bisa mengerjakan perintah dan larangan Allah kita harus bisa menyelisihi hawa nafsu kita.

Surga itu dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disenangi oleh hawa nafsu kita dan sebaliknya neraka itu dikelilingi oleh hal-hal yang cocok dengan hawa nafsu kita.

Surat Yusuf ayat 53;

Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Itulah mengapa sebagian orang mengambil perintah agama yang hanya cocok bagi dia atau yang sesuai selera dia sedangkan yang tidak sesuai diacuhkan.

Seperti yang Allah katakan dalam surat Alhajj ayat 11 ;

Dan di antara manusia ada orang yang menyembah Allah dengan berada di tepi; maka jika ia memperoleh kebajikan, tetaplah ia dalam keadaan itu, dan jika ia ditimpa oleh suatu bencana, berbaliklah ia ke belakang. Rugilah ia di dunia dan di akhirat. Yang demikian itu adalah kerugian yang nyata.

Maksud di tepi dalam ayat tersebut, yang sesuai dengan keinginannya.

Meninggalkan larangan dan mengerjakan perintah Allah itu memang susah. Misalkan masalah riba. Jika hati ga lapang susah meninggalkan riba.

Surat Al Anam 125

Barangsiapa dikehendaki Allah akan mendapat hidayah (petunjuk), Dia akan membukakan dadanya untuk (menerima) Islam. Dan barangsiapa dikehendaki-Nya menjadi sesat, Dia jadikan dadanya sempit dan sesak, seakan-akan dia (sedang) mendaki ke langit. Demikianlah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.

Syariat itu beban bagi jiwa, untuk melaksanakan butuh pribadi2 yg berdada lapang, dan itu pemberian Allah. Minta sama Allah agar diberi kelapangan dada dalam menjalankan segala apa yang Allah perintahkan dan apa yang Allah larang.

Fungsi kelapangan dada yang ke 2, adalah untuk menetapi ketetapan Allah qadari atau musibah.

Kenapa nabi bisa melewati semua musibah padahal nabi mengatakan musibah yang paling berat yaitu ada pada nabi dan rasul.

Hadist Abdullah bin Mas’ud, jika nabi sakit maka itu seperti sakitnya dua orang diantara kalian.

Itu semua karena kelapangan dada yang Allah berikan. Maka minta kelapangan dada, berdoa kepada Allah.

Penjelasan ayat 2 dan 3, Dan kami telah menghilangkan beban di dadamu. Yang memberatkan punggungmu.

Apakah para nabi ada melakukan kesalahan? Para ulama mengatakan, ada. Tapi hanya sebagian kecil dan kesalahan tertentu saja.

Misal, nabi dulu pernah mengharamkan madu, kemudian ada ayat yang turun mengatakan, wahai nabi kenapa Engkau haramkan apa yang telah di halalkan oleh Allah.

Yang membuat kita berat melakukan syariat atau kebaikan adalah dosa, maka hilangkan dengan tobat dan istighfar, maka Allah akan beri kekuatan.

Keterangan ayat ke 3, Dan kami tinggikan namamu Muhammad.

Kenyataan ini benar sampai saat ini, Allah tinggikan nama rasul tinggi menjulang dan tidak ada satupun manusia seperti beliau Rasulullah Saw.

Tidak ada nama nabi yg dikumandangkan sehari lima kali pada waktu sholat selain rasulullah.

Pada saat ibadah, orang juga mengingat Rasulullah, karena syarat diterimanya ibadah ikhlas dan sesuai tuntunan Rasulullah/ ittiba

Para ulama mengatakan, jika kita suka meninggikan nama dengan mengikuti tuntunan Rasulullah maka Allah juga akan mengangkat nama kita.

Keterangan ayat ke 5, Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

Abdullah bin Abbas mengatakan, satu kesulitan tidak akan pernah mengalahkan dua kemudahan, maksudnya, sesulit apapun kondisi yang menimpa kita ada dua kemudahan juga yang mengikuti.

Yang jadi masalah kita keburu galau, terpuruk, yang terjadi akhirnya tidak bisa merasakan kemudahan yang Allah berikan.

Jangan fokus pada kesulitan, fokus pada kemudahan karena jumlahnya juga lebih banyak.

Ayat 7 dan 8, Maka apabila kamu telah selesai dari suatu urusan maka kerjakanlah dengan sungguh2 urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmu lah kamu berharap.

Maksud dari ayat ini, bahwa kehidupan seorang muslim adalah kehidupan yang sungguh2 bukan kehidupan yang santai selesai satu urusan lanjut urusan yang lain. Baik yang merupakan amalan akhirat ataupun amalan dunia yang bermanfaat untuk akhiratnya.

Kita berharap kepada Allah di dua waktu yaitu ; sebelum beraktifitas, kita berharap ditolong Allah. Setelah selesai kita berharap diberikan pahala oleh Allah, bukan berharap di apresiasi oleh makhluk.

Istirahat itu di surga, di dunia tempatnya berjuang, berkarya, beramal.

Kesimpulan;

surat ini mengajarkan agar kita mempunyai hati yang lapang dan minim dari dosa. Yang membuat kita amburadul ketika ada masalah bukan Krn masalahnya tapi dengan bertumpuknya dosa kita. Orang yang mengangkat nama Rasulullah, maka ia juga akan diangkat sesuai dengan kualitas ittiba nya, kesulitan tidak pernah mengalahkan kemudahan dan kemudahan selalu lebih banyak dari kesulitan dimasa apapun, sesulit apapun keadaan kita. Teruslah beramal, bekerja dan berharap Allah tolong dan Allah yang beri ganjaran.




Sumber; Kajian Ustad Nuzul Dzikri