"Hey gimana kabarnya, udah punya anak berapa, kantornya gimana udah ramai belum?" itulah biasanya pertanyaan apabila ketemu temen atau keluarga, pertanyaan yang biasa dan lazim di berikan yang bagiku ga masalah untuk menjawabnya tetap dengan senyuman maniss he he.
Aku jadi ingat sebuah coretan kata yang kubuat sebelum nikah dan lagi dalam keadaan bingung memilih tempat untuk penempatan notaris, aku ingin tulis lagi untuk sekedar mengingat.
Ketika Harus Memilih
Ada dua pilihan
Pilihan Pertama kuiikut dengannya
Pilihan Kedua tempat pekerjaan yang kuinginkan
Kedua-duanya penting bagiku
Seperti hati dan jiwa
Tapi sekarang aku harus memilih
Sejujurnya kuinginkan "ia"
Karena impian, semangat, dan cintaku ada padanya
Tapi aku juga punya keinginan dan harapan bagi eksistensiku sendiri
Yang ingin kuwujudkan
Tapi aku tetap harus memilih
Ku ingin keputusan yang kuambil merupakan putusan sadar dari hati nuraniku
Sedangkan akal pikiranku sering dimasuki kepentingan yaitu nafsu dan ego
Besok ketika aku sudah membuat keputusan
Apapun akibatnya
Bismillahhirohmanirrohim aku siap
Dan kuingin iapun tau
Aku tetap manusia biasa
Yang mempunyai banyak kekurangan
Bahkan ketika harus memutuskan masa depan bersama
Aku masih tetap bimbang
Ahaa tulisan yang kubuat 9 tahun yang lalu (klo di baca sekarang kok bikin senyum-senyum yah :)), aku bukan ingin bernostalgia atau mengenang masa lalu tapi hanya ingin merenung, apa yang telah kulakukan setelah 9 tahun itu.
Aku akhirnya memilih "dia" yang kini tentu telah menjadi suamiku, aku sadar tentu ada konsekwensinya, aku tidak ingin bicara soal rezeki atau materi, karena itu sudah menjadi hak Allah, dan kewajibanku sebagai manusia adalah berusaha. Setelah keluarga yang menjadi prioritasku, apakah aku telah memberikan yang terbaik??. Aku juga tidak tahu ukuran terbaik itu, apabila ditanya dengan si uda dia menjawab " terima kasih telah memberikan dan akan diberikan cinta kasih yang tulus" (mudah-mudahan dia jujur yah he he), padahal aku tuh masih suka ngambek, marah apalagi kalau sering dinas keluar kota yang berhari-hari uuuhhhhh emosi jadi ga terkontrol.
Mudah-mudahan Allah masih memberiku kesempatan untuk terus belajar dan belajar memperbaiki segala kekuranganku, hingga tujuan kami dalam berumah tangga dapat tercapai ("Saling mencintai karena Allah dan semoga amal dan kebaikan dapat mempersatukan tidak hanya di dunia tapi juga di akhirat dengan Ridha Allah"). Aminnnnn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar