Di koran harian minggu saya membaca ulasan mengenai perumahan cluster yang lagi trend di jabotabek, ada salah satu penghuni yang memberi alasan kenapa memilih tinggal di konsep cluster dan jawabannya membuat saya ternganga (untung ga ada lalat lewat he he) "enaknya tinggal di cluster karena tidak ada kewajiban untuk bergaul", eh hellowwww hare gene ga gaul xixixi, andai saya jadi wartawan saat itu pengen deh nanya, kalau terjadi kebakaran, kematian, kemalingan, kerusuhan, apa bener ga perlu tetangga?.
Saya tinggal di perumahan yang judulnya cluster, tapi cluster sederhana ga gedengon gitu, ada satpam yang jaga, pintu keluar cuman satu, ga ada pekarangan, batas antara rumah ga ada tembok pemisah (sssttt batuk aja kedengaran lho xixixi), saya enjoy dengan lingkungannya. Begitu buka pintu mau keluar langsung deh keliatan tetangga, bagi saya seneng-seneng aja, tinggal kasih senyuman dan sapaan, apa susahnya, pahala lagi :). Pengalaman pribadi dan para tetangga nih karena ga ada pagar jadi kalau mau bertamu gampang tinggal ketok pintu aja ga harus lewatin pagar, biasa khan ibu-ibu lagi asyik masak eh ada aja yang kelupaan atau habis ya garam, jeruk, atau bumbu lainnya, ke tukang sayur jauh solusi praktis ketok aja rumah tetangga tanyain punya ga yang kita butuhkan trus minta deh klo ada, biasanya ga ada yang keberatan tuh asal jangan tiap hari aja dan mintanya sekilo, kalo itu mah keterlaluan he he. Pernah nih, air di rumah saya ga keluar, padahal mau pergi dan harus mandi (maklum klo di rumah aja ga mandi :)) ), ya udah tinggal numpang mandi di rumah sebelah, beres. Gimana jadinya kalau saya selama ini ga pernah "gaul" dengan tetangga setidaknya bertegur sapa, kadang orang salah mengartikan berkumpul dengan tetangga hanya bicara gosip, itu tergantung niat klo niatnya cuman pengen gosip ya itulah yang didapat tapi kalau tujuannya silaturahmi maka rasa persaudaraan yang kita dapat. Makanya saya sih asyik-asyik aja bertetangga walaupun ga intens banget (soalnya sering ditegur kemana aja bu kok lama ga keliatan padahal ga kemana-mana :) ) karena sindrom bekerja di kota macet pergi pagi pulang sore :((.
Agama Islam sendiri mengajarkan agar memelihara hubungan baik dengan tetangga. HR Muslim ; Sesungguhnya nabi SAW bersabda, " Barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah berbuat baik (ihsan) kepada tetangganya, barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia menghormati tamunya dan barang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata-kata baik atau diamlah".
Berbuat baik kepada tetangga meliputi 2 segi, yaitu tidak mengganggunya/menyakitinya dan berbuat ihsan kepadanya yaitu, berbuat hal-hal yang bermanfaat bagi tetangga, membantu kebutuhannya atau meringankan bebannya.
Nabi Saw juga bersabda dalam hadis nya yang lain mengenai adab bertetangga yaitu ; jika pinjam kepadamu maka pinjamilah, jika minta tolong maka tolonglah, jika sakit kunjungilah, jika membutuhkan (apa-apa) berilah, jika fakir bantulah, jika mendapatkan kesenangan ucapkan selamat kepadanya, jika tertimpa musibah hiburlah, jika meninggal dunia ikutilah jenazahnya, janganlah (rumahnya) engkau tutup dengan bangunanmu sehingga ia terhalang memperoleh udara kecuali dengan izinnya, janganlah engkau menganggunya dengan bau masakanmu kecuali kalau engkau beri sekedarnya, dan jika engkau membeli buah-buahan hadiahilah ia, kalau hal itu tidak engkau lakukan maka bawalah masuk ke dalam rumahmu dengan cara rahasia dan janganlah anakmu membawanya keluar rumah yang menyebabkan anak tetangga itu menginginkannya (HR Abu Syekh).
Indah sekali ya agama mengatur adab bertetangga yuk mariii kita sama-sama menjadi tetangga yang baik, jadikan tetangga kita seperti saudara terdekat kita (note to self nih he he)
Powered by Telkomsel BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar