Kangen
Telah kutuliskan puisi-puisi itu
sejak usiamu 26 tahun
ketika pertama kali kita bertukar senyum
pada jarak pandang yang begitu dekat
Kau ingat,
saat kubisikkan mungkin aku tak perlu matahari,
bulan atau bintang lagi
cukup kau, cahaya yang Dia kirimkan untukku
Ah, apa kau masih menyimpan puisi-puisi itu?
Belasan tahun kemudian
aku masih menikmati
mengirimimu puisi
hingga hari ini
aku pun menjelma hujan yang enggan berhenti di berandamu
bersama angin yang selalu kasmaran
Kau tahu, aku masih saja menatapmu
dengan mataku yang dulu
lelaki sederhana berhati samudera
yang selalu membawaku berlabuh padaNya
Pada berkali masa, kau pernah berkata,
"Aku tahu, Aku hanya ingin menikahi jiwamu selalu"
(HTR)
Puisi-puisi yang ditulis HTR (Helvy Tiana Rosa) adalah puisi jiwa, yang ditulis dengan karakter khas HTR romantis, lembut, penuh semangat dan kepedulian terhadap sesama. Buku ini tidak hanya berisi tentang cinta, tetapi juga tentang kepedulian terhadap Palestina, aceh dan tentang seseorang yang mengisi hati HTR.
Dari 78 puisi yang di buku tersebut saya jatuh hati dengan puisi "kangen" yang saya tulis di atas, puisi di buat tahun 2008, puisi yang sangat personal dan murni menggambarkan perasaan seorang HTR sebagai istri kepada kekasih jiwanya sang suami.
HTR sudah terkenal sebagai penulis cerpen islami tapi yang saya rasakan HTR juga sangat piawai dalam menulis puisi, bahasa dan kalimat yang tertata sangat indah dan berasal dari hati yang sangat menyentuh. Lihatlah puisi dengan judul "Apakah Sampai Padamu Berita tentang Mahanazi", menyayat hati dan menegur diri sendiri, apakah yang telah kita perbuat untuk saudara sesama muslim kita di Palestina sana?
Duhai, maka kukatakan pada mereka :
Tanpa Abai pada semua persoalan di negeri ini
Atas nama kemanusiaan : menyala-lah!
Kita tak bisa hanya diam
menyaksi pagelaran mahanazi
sambil mengunyah menu empat sehat lima sempurna
dan bercanda di ruang keluarga
kita tak bisa sekedar
menampung pembantaian-pembantaian itu dalam batin
atau purapura tak peduli
Seorang teman Turki berkata:
mereka yang membatasi ruang kemanusiaan
dengan batas-batas negara
sesungguhnya belum mengerti makna kemanusiaan
Karena sesungguhnya kita bisa melakukan sesuatu :
menyebarkan tragedi keji ini pada hati-hati yang bersih,
memberi meski sedikit apa yang kita punya
dan mendo'akan Palestina
Apakah sampai padamu, berita tentang mahanazi itu?
Tentang Palestina yang bersemayam kokoh
di hati mereka yang di beri kurnia?
Seperti cinta yang tak bisa kau hapus
dari penglihatan dan ingatan,
airmata, darah, dan denyut nadi manusia
:Lawan Mahanazi!
Siapa yang tidak bergelora membaca untaian kalimat diatas, semoga puisi-puisi yang ditulis HTR membawa kebaikan bagi setiap yang membacanya dan menjadi berkah.
Secara keseluruhan buku ini bagus, bagi saya kekurangannya ada dalam pengemasannya, kertasnya bukan berwarna putih bersih yang tebal tapi tipis dan buram, sayang sekali isinya sangat bermakna seandainya sampul dibuat hard cover dan kertas yang bagus pasti hasilnya kelihatan lux tapi efeknya harga buku menjadi mahal mungkin ini yang menjadi pertimbangan penerbit AsmaNadia, jangan sampai harga buku yang mahal malah tidak sampai kepada pembaca karena ketidakmampuan dalam membeli.
Sukses mbak Helvy.....saya bangga liat perempuan, ibu, dan istri seperti mbak Helvy, teruslah berkarya...
luar biasa mmg bunda Helvy... keep writing buat yang nulis :)
BalasHapusLita : terima kasih sudah membaca, memang bunda HTR sangat luar biasa :)
BalasHapusAku suka banget karya bunda Helvy, mencoba membaca puisi "Apakah Sampai Padamu Berita tentang Mahanazi", air mata ikut bicara. Subhanallah..terus berkarya bunda !
BalasHapusBunda Helvy adaah dosen yang paling saya cinta di kampus saya :)
BalasHapusya, nggak puas kalo cuma seminggu sekali aja diajar bunda.. ;)
BalasHapusyang judulnya siapa bisa dipostingin nggak mbak? :)
BalasHapusHTR emang manteb klo soal nulis dan selalu best seller sudah punya tempat tersendri dihati penggemarny :)
BalasHapusPuisi-puisi yang indah dan hebat
BalasHapus(Wisnu Murti, https://tulisandenpasar.blogspot.com)