#Masih Melawan Asap
Alhamdulillah Alla Kulli Hall, sudah seminggu saya terbaring karena flu dan batuk, padahal bulan lalu saya juga sakit batuk hampir dua minggu lebih, setelah sehat dua minggu eh kena lagi batuk dan flu nya.
Hal yang sangat jarang saya alami, mungkin karena cuaca yang panas dan banyak debu, di tambah saya yang bandel minum es padahal udah tau alergi air dingin dan es (sepertinya saya belum benar-benar tobat).
Lagi sakit, telp mama di Pekanbaru yang ternyata juga lagi sakit demam dan batuk, karena asap yang semakin parah disana. Ya Allah langsung badan rasanya tambah sakit, perasaan jadi tambah cemas. Mau evakuasi mama dari Pekanbaru tapi bandara masih tutup, kalau nunggu buka ga akan jelas kapan asap akan pergi sedangkan mama sakitnya bisa tambah parah.
Akhirnya diambil keputusan, mama akan ke Jakarta lewat bandara yang ada di Padang diantar abang, dengan menempuh perjalanan darat sekitar 8 jam, ga kebayang badan lagi sakit harus duduk diatas mobil berjam-jam :(. Karena saya lagi sakit izin buat jemput mama ga keluar dari suami dan dia langsung yang inisiatif akan pergi jemput ke Padang. Langsung deh pesan tiket jam 9 dari Jakarta, dan Jam 5 sore balik lagi dari Padang ke Jakarta (Love you honey yang mau capek-capek walaupun senin harus berangkat dinas lagi ke Ternate).
Alhamdulillah jam 10 malam mama sampai di rumah dalam keadaan kuyu dan lemes. Langsung terbaring, di kasih minuman aja ga mau minum, padahal saya udah siapin makanan, minuman dan vitamin. mama cuman bilang mama cape trus tidur sambil batuk-batuk :(.
Cerita saya ini mungkin belum apa-apanya di bandingkan banyak korban atas bencana asap ini, sudah lama ini berlangsung dan sudah terlalu banyak korban. Saya kesel dan marah semua ini terjadi ketika manusia hanya memikirkan keuntungan materi saja tanpa mau peduli dengan risikonya. Walaupun saya tau perbuatan mereka kelak akan mereka pertanggung jawabkan di akhirat kelak dan mereka ga bisa kabur saat di tanya. Tapi saya tetap melakukan hak dan kewajiban saya sebagai warga negara Indonesia, meminta pemerintah melindungi rakyatnya dan kewajiban saya menegur apabila pemerintah lalai walaupun hanya berbicara lewat sosmed.
Ini semua semua berlaku kalau pemerintahnya masih punya hati nurani sih, masih punya ga yaaa...
Alhamdulillah Alla Kulli Hall, sudah seminggu saya terbaring karena flu dan batuk, padahal bulan lalu saya juga sakit batuk hampir dua minggu lebih, setelah sehat dua minggu eh kena lagi batuk dan flu nya.
Hal yang sangat jarang saya alami, mungkin karena cuaca yang panas dan banyak debu, di tambah saya yang bandel minum es padahal udah tau alergi air dingin dan es (sepertinya saya belum benar-benar tobat).
Lagi sakit, telp mama di Pekanbaru yang ternyata juga lagi sakit demam dan batuk, karena asap yang semakin parah disana. Ya Allah langsung badan rasanya tambah sakit, perasaan jadi tambah cemas. Mau evakuasi mama dari Pekanbaru tapi bandara masih tutup, kalau nunggu buka ga akan jelas kapan asap akan pergi sedangkan mama sakitnya bisa tambah parah.
Akhirnya diambil keputusan, mama akan ke Jakarta lewat bandara yang ada di Padang diantar abang, dengan menempuh perjalanan darat sekitar 8 jam, ga kebayang badan lagi sakit harus duduk diatas mobil berjam-jam :(. Karena saya lagi sakit izin buat jemput mama ga keluar dari suami dan dia langsung yang inisiatif akan pergi jemput ke Padang. Langsung deh pesan tiket jam 9 dari Jakarta, dan Jam 5 sore balik lagi dari Padang ke Jakarta (Love you honey yang mau capek-capek walaupun senin harus berangkat dinas lagi ke Ternate).
Alhamdulillah jam 10 malam mama sampai di rumah dalam keadaan kuyu dan lemes. Langsung terbaring, di kasih minuman aja ga mau minum, padahal saya udah siapin makanan, minuman dan vitamin. mama cuman bilang mama cape trus tidur sambil batuk-batuk :(.
Cerita saya ini mungkin belum apa-apanya di bandingkan banyak korban atas bencana asap ini, sudah lama ini berlangsung dan sudah terlalu banyak korban. Saya kesel dan marah semua ini terjadi ketika manusia hanya memikirkan keuntungan materi saja tanpa mau peduli dengan risikonya. Walaupun saya tau perbuatan mereka kelak akan mereka pertanggung jawabkan di akhirat kelak dan mereka ga bisa kabur saat di tanya. Tapi saya tetap melakukan hak dan kewajiban saya sebagai warga negara Indonesia, meminta pemerintah melindungi rakyatnya dan kewajiban saya menegur apabila pemerintah lalai walaupun hanya berbicara lewat sosmed.
Ini semua semua berlaku kalau pemerintahnya masih punya hati nurani sih, masih punya ga yaaa...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar