Berita yang paling tragis dan bikin sedih saat ini adanya kasus travel First Travel (FT) dengan di jebloskanya sang pemilik ke penjara. Terasa betapa menjaga amanah itu sangat berat, apalagi ini uang banyak orang yang nilainya sungguh besar. Saya tidak ingin menulis tentang bagaimana tinjauan dari aspek bisnis karena semua itu butuh informasi yang berimbang dan dipercaya dari kedua belah pihak, serta menunggu hasil penyelidikan dari polisi juga. Hanya ingin melihat dari sudut pandang gaya hidup serta jujur dalam menjaga amanah.
Ketika berita penahanan itu muncul di banyak media, kalimat langsung yang keluar dari mulut saya “Ya Allah kasian istrinya baru melahirkan tiga minggu, bagaimana nasib bayinya yang butuh asi apalagi ini anak yang telah di tunggu 11 tahun” . Yap saya follower sang desainer jadi tau info ini dari posting ig . Kalimat saya tersebut langsung di bantah teman saya yang berada disebelah saya “enak aja kasian berapa ratus miliar uang yang udah diambil” maklum teman saya ini salah satu korban umroh yang gagal berangkat . Betapa efek sebuah kejahatan tersebut tidak hanya merugikan diri sendiri tapi yang lebih menyakitkan orang yang di cintai ikut menjadi korban.
Bisnis umroh murah ini memang sedang heits beberapa tahun terakhir, banyak cerita dari yang telah berangkat bagaimana mereka bisa umroh dengan budget yang sangat minimalis walaupun harus menunggu sekitar 6 bulan atau satu tahun. Diluar uang yang salah kelola, saya yakin ada keuntungan dari bisnis ini. Di luar hitungan besar atau kecilnya. Ternyata postingan-postingan sang pemilik dari instagram menjadi viral ketika kasus ini mencuat dan yang menjadi sorotan adalah gaya hidup sang pemilik terutama postingan liburan mewahnya, tidak berapa lama muncul perbedaan foto ketika masih hidup susah dengan foto saat mereka telah berlimpah materi.
Saya akui dan alami sendiri ketika pendapatan kita bertambah tentu keinginan juga bertambah, yang dahulu ga kesampaian beli sesuatu eh sekarang begitu punya uang lebih jadi pengen beli padahal belum tentu itu suatu kebutuhan. Apalagi godaan belanja online sangat mengoda karena rasanya begitu gampang untuk bisa belanja, harus banyak-banyak berdoa sebelum buka lapak online . Tanpa sadar sosial media ini begitu mempengaruhi gaya hidup kita, liat gamis lucu jadi pengen padahal belum lama beli gamis baru, liat orang posting tempat libur yang indah eh jadi pengen juga padahal rencana liburan yang telah dibikin untuk tahun depan.
Gaya hidup sederhana bagi saya bisa menjadi solusi terhadap godaan ini. Gaya hidup sederhana yang bagaimana ? yang kelihatan susah dan tidak keren? Bukan, bagi saya sederhana ketika kita punya uang banyak tapi kita bisa hidup dengan gaya hidup yang biasa saja. Bisa beli baju 10 macam tapi hanya beli 2 saja yang diperlukan. Bisa selalu liburan di luar negri tapi sekali sekali juga berlibur lokal yang murah meriah. Bisa selalu naik mobil mewah yang nyaman tapi ga masalah juga naik angkot yang panas dan ramai. Karena hidup tidak selalu berada di atas adakalanya suatu saat kita berada di bawah dan tidak juga karena dulu kita hidup susah saat materi tidak menjadi masalah kita jadi lupa ada uang yang bukan menjadi hak kita. Biarlah bahagia yang kita milliki kita nikmati sendiri bukan untuk menjadi konsumsi di sosial media. Hingga suatu saat ketika kita ingin mengenang kebahagian itu kita bisa mengenangnya dalam diam dan kita simpan di lubuk hati yang paling dalam.
Selasa, 15 Agustus 2017
Hidup Sederhana? Siapa Takut
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar