Sudah hampir dua bulan ini saya dan keluarga memantau seorang kerabat yang sedang sakit dan sekarang di rawat di ICU.
Ada moment percakapan sebelum beliau masuk rumah sakit yang tidak bisa saya lupakan, terkenang kenang terus apalagi saat membezuk.
Pada tanggal satu Januari kami mengunjungi beliau saat itu kondisi memang sudah sakit tapi belum di rawat di rumah sakit dan aktivitas masih seperti biasa.
Beliau bercerita tentang kegiatannya saat ini setelah pensiun. Beliau seorang dr spesialis, dari ceritanya setelah pensiun dia tidak lagi bekerja untuk ikatan dinas tapi tetap berpraktek di RS swasta.
"Sekarang rasanya enak fokus pada ibadah biasanya kalau dengar adzan cuek aja tapi sekarang kalau dengar adzan langsung sholat. Kepingin umroh dan haji lagi, Alhamdulillah udah daftar, tahun ini berangkat. Sekarang juga lagi semangat penggalangan dana untuk pembangunan mesjid dan sudah di mulai pembangunannya"
Percakapan itu rasanya biasa saja saat itu, tapi sekarang bikin saya merenung. Setelah percakapan tersebut beberapa hari kemudian beliau pingsan, masuk rumah sakit, operasi kepala, sehat beberapa hari setelah operasi, kemudian koma dan masuk icu berminggu-minggu sampai sekarang.
Apa yang membuat saya kepikiran?
Waktu, ya waktu sehat yang sangat berharga dan arti sebuah hidayah.
Disaat sedang bersemangat memulai dekat dengan Allah, qadarallah sakit datang. Dan Alhamdulillah hidayah itu datang sebelum sakit menyerang. Bagaimana jika masih asyik dengan dunia, betapa menyesal nya tidak sempat memperbaiki ibadah.
Itu yang menjadi pikiran dan pengingat diri ini, bahwa selagi sehat lakukan banyak kebaikan. Dekati Allah dengan cara apapun sesuai kesanggupan . Banyak banyak berdoa agar Allah mudahkan beribadah dan di beri hidayah sebelum detak jantung ini berhenti.
Biidznillah Ya Rabb...
Hamba memohon padamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar