Ketika membuka mata, beberapa orang yang berdiri di sampingku serentak mengucapkan "Alhamdulillah udah sadar". masih belum ngeh apa yang telah terjadi dan sedang berada dimana"
Kemudian suster menghampiri sambil bertanya, mbak lagi dimana? Ingat kejadian apa sebelum ini? Aku hanya menggeleng kemudian menutup mata karena merasa nyeri di kepala.
Kemudian suster bicara kepada salah satu teman, tunggu sekitar dua jam lagi, jika muntah harus di rawat dan di periksa lebih lanjut.
Peristiwa yang tak terlupakan di bulan Ramadhan, kejadian yang membawa dampak sampai sekarang walau sudah 25 tahun berlalu. Qadarullah, Alhamdulillah Alla Kulli Hall.
Alhamdulillah ada teman yang ngantar ke rs, nungguin hingga sadar, dan memberitahu sepupu yang serumah. Saat mendengar cerita dari adik kelas yang berada di tkp, aku langsung ga sadar saat ditabrak mungkin karena kaget dan badan lemes karena puasa, dia juga mencoba mengoyang muka tapi yang keluar malah cairan " mbak aku tuh takut banget liat kondisi mbak waktu itu.aku pikir udah ga bisa di selamatin lagi, karena ngeri sekali kondisi mbak saat jatuh" .
Setelah kejadian itu dan dalam masa pengobatan, aku harus banyak memupuk sabar. Sabar terhadap sakit dan sabar terhadap efeknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar