Semakin dekat seseorang dengan sang penciptanya maka karyanya akan semakin dalam dan berisi, itu kata Helvy Tiana Rosa, penulis terkenal dengan karyanya yang banyak.
Sampaikan walau satu ayat, menulis sebagai dakwah yang tujuannya untuk meraih Ridho Allah, itu kata ustadzah Puspita dalam kelas jurnalistik dakwah.
Menulis itu untuk menshare sesuatu kejadian yang kita alami dan ada hikmah di dalamnya itu kata Vanshopi mengenai bukunya Rumah Tepi Kali.
Setiap penulis akan dihisab, jadi tulislah sesuatu yang ketika Allah tanya, mengapa kamu menulis itu, kita punya jawabannya, itu kata penulis Rindu yang terkenal dengan karyanya Perempuan Pencari Tuhan.
Menulis itu gampang, menulis bagus itu yang susah, itu kata Dee, Dewi Lestari yang terkenal dengan karya fenomenalnya Supernova.
Jika menulis itu hobi, ia akan mudah saat kita senang hati. Jika menulis itu misi, kita akan bersedia berdarah-darah menempuh jalannya, ujar ustad Salimafillah.
Mestinya pelajaran pertama pelatihan menulis adalah ikhlas dan kuatnya ketaatan kepada Allah, agar Allah menciptakan barokah. Ikhlas berarti menulis semata-mata karena meraih ridha Allah meski berat. Bukan menulis tanpa beban agar dapat energi ikhlas. Maka barang siapa yang ingin menulis bagus dengan cara ikhlas maka mintalah fatwa pada hatimu, ujar ustad Faudzil Adhim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar