Hadist imam Al Baihaqi ;
Orang-orang Yahudi datang ke Rasulullah Saw diantara mereka ada Kaab, Huyay, mereka mengatakan, wahai Muhammad tolong gambarkan kepada kita, seperti apa Rabbmu yang telah mengutus mu?
Lalu turunlah firman Allah SWT
١ – قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
٢ – اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ
٣ – لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ
٤ – وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Inilah surat yang kita kenal dengan surat Al ikhlas. Allah SWT menjelaskan siapa dirinya di dalam surat ini.
Ada seseorang yang mendengar saudaranya membaca Qul huwallahu ahad..., orang itu saat selesai membaca kemudian mengulang membaca lagi begitu seterusnya berkali kali. Kemudian besok paginya orang yang mendengar saudaranya membaca surat ini berulang ulang datang ke Rasulullah dan menceritakan kejadian tersebut dengan nada sedikit meremehkan. Lalu Rasulullah mengatakan, demi diriku yang berada di dalam genggamanNya sesungguhnya surat Al ikhlas nilainya 1/3 Alquranul karim.
Sebagaimana dalam riwayat lain Rasulullah pernah berkata kepada sahabat beliau, apakah kalian kesulitan membaca 1/3 Alquran di satu malam?
Pertanyaan itu cukup berat bagi mereka 1/3 Alquran = 10 juz dalam semalam.
Kemudian mereka balik bertanya, siapa diantara kita yang mampu Rasulullah?
Rasulullah menjawab surat Al-Ikhlas itu merupakan 1/3 Alquranul karim.
Dua riwayat ini juga dicantumkan dalam tafsir Ibnu Katsir.
Inilah sebab mengapa surat ini dianjurkan dibaca tiga kali dalam doa pagi dan petang, maka nilainya sama dengan seperti membaca satu Alquranul karim.
Tapi ini secara nilai bukan berarti mengcover surat Alfatihah sampai Annas.
Nilai ini diibaratkan, misal; jika seseorang membaca surat Al-Ikhlas dalam satu rakaat sholat tetapi tidak membaca Alfatihah sholatnya tidak sah, walau yang dibaca diibaratkan seperti membaca satu Alquranul karim karena tidak ada sholat yang sah tanpa membaca surat Alfatihah.
Hadis imam Ahmad, Rasulullah mengatakan barang siapa yang membaca surat Al ikhlas sampai selesai sampai 10 kali maka Allah akan bangunkan istana di surga.
Renungkan ; sudah berapa tahun kita sia-siakan untuk mendapat istana di surga? Bandingkan dengan sudah berapa tahun kita menabung agar bisa mendapatkan rumah di dunia?
Inilah yang Allah katakan dalam surat Al ahzab 72, ...sesungguhnya manusia itu zalimnya luar biasa dan bodohnya kelewatan.
Manusia itu sering jungkir balik agar bisa membangun rumah di dunia bahkan kadang menabrak aturan Allah sedang rumah di surga yang abadi tidak dibangun2.
Apa makna dari surat Al ikhlas ini?
Ayat pertama, katakanlah wahai Muhammad, dialah Allah yang Esa.
Ulama mengatakan keesaan Allah ini menunjukan Allah tidak ada tandingannya, Allah tidak ada yang serupa denganNya, tidak ada yang maha pengasih kecuali Allah, tidak ada yang maha penyayang kecuali Allah, tidak ada yang maha pedih siksanya kecuali Allah.
Ayat kedua, Zat yang seluruh makhluk akan kembali pada Nya dalam memenuhi kebutuhan2 dan masalah2 nya dan di waktu yang sama Dia tidak butuh kepada siapapun.
Maksudnya, Dialah pemimpin yang kekuasaanya sempurna, maha mulia dengan kemuliaan yang sempurna, yang maha agung dengan keagungan yang sempurna.
Sebagian para ulama mengatakan kalau anda tidak kembali kepada Allah dalam kondisi lapang maka anda akan kembali kepada Allah dalam kondisi terjepit dan darurat.
Misalkan dalam sebuah cerita, ketika seseorang lupa kepada Allah di ketinggian ribuan kaki pada saat dia di dalam pesawat, ada kesempatan untuk zikir tapi dia tidak berzikir, dia bisa membaca doa naik kendaraan tetapi dia tidak membaca, lalu tiba2 disaat dia sedang menikmati entertainment di dalam pesawat yang penuh dengan suasana duniawi tiba2 terjadi turbelensi hebat yang mengerikan lalu pilotnya mengatakan maaf tidak bisa mengendalikan pesawat lagi, apa yang terjadi dengan penumpang2 tersebut?
Mereka akan kembali kepada Allah. Pada saat itu tidak akan ada yang mengingat makhluk walaupun didalam pesawat itu ada seorang pejabat, penguasa, tapi tidak ada yang akan meminta pertolongan kepada mereka.
Misalkan lagi, bagaimana seorang pasangan yang ketika hidupnya harmonis, pasangannya romantis dia lupa sama Allah, tapi ketika pasangannya selingkuh, dikhianati, maka dia akan kembali kepada Allah.
Hati manusia akan selalu kembali kepada Allah. Allah ga butuh sama kita, kita yang butuh sama Allah.
“Semua masalah dalam hidup itu sama seperti surat kepada kita maksudnya misalkan ketika kita sakit, jatuh miskin, dikhianati, rumah tangga berantakan maka Allah seperti memberi surat kepada kita yang saat kita membukanya seakan Allah berkata, engkau punya Rabb, maka kembalilah engkau kepada Rabbmu”
Ingat selalu ayat ini:
Albaqorah 186, Dan apabila hambaku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat...
Allah sendiri yang mengatakan aku dekat, tapi manusia sendiri yang menjauh kepada Allah.
Ketika manusia lain mengatakan ABCD tentang kita, kembali saja kepada Allah yang tidak pernah menzalimi hambanya
Allah itu lebih sayang daripada seorang ibu yang menyayangi anaknya (Hadist Ummar Bin Khatab)
Disaat kita lagi hancur dan tidak ada seorangpun yang mau menolong kita, bukankah kita punya Rabb yang mengatakan “Allah mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan berilmu” (Almujadillah, 11)
Reminder, bacalah Al ikhlas dengan hati dan keimanan jangan hanya sekedar lisan karena ini tentang Allah yang Maha Sempurna yang mana seluruh makhluk akan kembali padaNya. Jangan sampai nunggu darurat dulu baru kembali kepada Allah.
“Perkenalkan diri anda kepada Allah disaat anda lapang maka Allah akan mengingat anda disaat anda susah” (HR Tarmidzi)
Ayat ketiga, Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
Ayat ini semakin menegaskan kemuliaan Allah. Allah tidak butuh orang tua dan keturunan. Allah tidak butuh siapa2, manusia yang butuh kepada Allah.
Ayat keempat, tidak ada seorang (atau makhluk) pun yang setara dan (sebanding) dengan Nya.
Makna dari ayat ini, tidak ada satupun yang mirip denganNya. Hidup kita ini sering berantakan karena kita tidak mengenal Allah, sering kali kita menganalogikan Allah dengan makhluk makanya kita tidak mengerti bagaimana Allah mengatur alam semesta ini. Contoh, kadang banyak orang yang tidak mau berdoa kepada Allah dengan alasan aku sudah banyak maksiat, aku malu apakah masih pantas aku berdoa kepada Allah?
Kenapa muncul perkataan seperti ini? Karena tidak mengenal Rabb Nya. Ia analogikan Allah itu seperti manusia, yang tidak suka diminta minta layaknya manusia. Padahal Allah itu berbeda, Allah mengatakan, “barang siapa yang tidak meminta kepadaKu, maka mereka akan masuk neraka jahanam karena hina” surat Al ghafir ayat 60.
Makanya banyak orang yang buruk sangka kepada Allah, karena mereka tidak mengerti Allah. Tidak mau belajar tentang Allah. Padahal ilmu mengenal Allah itu sangat mewah, makrifatullah.
Kesimpulan, Kita harus kembali kepada Allah. Allah maha sempurna tidak ada tandingannya. Esa dalam nama dan sifatnya, Esa dalam pengaturan.
Ada dua riwayat dikeluarkan oleh imam Bukhari dari Aisyah Ra,
Pertama, Nabi melepas sebuah pasukan dan menunjuk seorang imam, orang ini yang akan mengimani sholat para pasukan, imam ini setiap memimpin sholat dia membaca alfatihah, surat lain , kemudian ditutup Al ikhlas, begitu setiap rakaat. Kemudian mereka melapor kepada nabi dan nabi menyuruh langsung menanyakan kenapa dia berbuat spt itu. Orang itu menjawab aku senang membaca surat Al-Ikhlas karena didalamnya terkandung sifat2 Allah, kemudian nabi yang mendengar jawabannya mengatakan, sampaikan kepada oraang itu, Allah sayang dan cinta kepada dia.
Riwayat kedua, ada seseorang kaum anshor yang menjadi imam di mesjid Quba setiap dia menjadi imam dia membaca alfatihah, Al-Ikhlas, baru membaca surat lain. Setiap rakaat dia baca seperti itu, jamaahnya bingung dan menanyakan kenapa dia.membaca surat seperti itu, pilih saja salah satu. Imam itu menjawab saya tidak akan mau meninggalkan metode seperti ini, jika kalian tidak suka,kalian bisa memilih yang lain. Ternyata imam ini yang paling bagus bacaanya dan dia tetap menjadi imam di mesjid tersebut , begitu nabi datang ke mesjid Quba dan menanyakan kepada imam tersebut kenapa tidak menerima masukan jemaahnya untuk memilih salah satu surat, imam itu menjawab, ya Rasulullah aku membaca surat ini karena aku cinta dengan surat ini aku cinta dengan Allah SWT. Lalu nabi mengatakan cintamu kepada surat al ikhlas yang membuat Allah memasukkan dirimu kedalam surga.
Begitulah DNA orang yang mencintai ia akan suka membicarakan orang yang dicintainya dan ia akan berulang kali menceritakannya.
Beda dengan kita, kita membaca surat Al-Ikhlas karena tidak hapal surat yang lain, makanya tidak ada keberkahan itupun tidak mengerti maknanya.
Biidznillah semoga kita bisa mengambil hikmah dan pelajaran serta mengamalkan tadabbur dari surat Al ikhlas ini.
Sumber; Kajian ustad Nudzul Zikri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar