Tadabur Alfatihah Alhamdulillahirobbil ‘Aallamiin
Segala puji bagi Allah, Rabb seluruh alam.
Alhamdulillah, merupakan kalimat berita yang maknanya bahwa hanya Allah Swt yang memiliki semua pujian yang diungkapkan oleh hambaNya dengan kata lain hanya Allah yang pantas dipuji.
Alhamdu merupakan pujian yang bukan basi basi tapi pujian karena kita mencintai dan menganggungkan Allah.
Robbil ‘Aalamiin, yang memiliki pujian semua makhlukNya yaitu terdiri dari manusia, jin dan malaikat, hewan-hewan melata dan lainnya. Masing2 dari mereka disebut alam.
Makna Rabb merupakan seluruh nama dan kandungan sifat-sifat Allah, secara spesifik nama Rabb mengandung 3 makna menciptakan, pemilik, pengatur: Rabb yang meciptakan, memiliki dan mengatur Alam semesta
Jika kita meresapi makna dari Alhamdulillahirrabil ‘Alamin maka ini merupakan kunci dalam hidup dan kita akan bahagia dalam menjalani hidup.
Kenapa kita galau jika menghadapi masalah? karena kita merasa memiliki. Jika kita memiliki perasaan bahwa Allah lah yang memiliki semua kehidupan kita dan apapun yang terjadi pada kita, kita tidak akan merasa kehilangan karena Allah lah yang memiliki, menciptakan dan mengatur seluruh alam semesta.
Itulah alasan kenapa ketika orang yang kena musibah dianjurkan membaca Innalillahi Wainna Illaihi Raji’un, ini bukan sekedar doa dan dzikir tapi ini obat jika kita paham maknanya sesungguhnya kita semua ini milik Allah dan kita akan kembali kepada Allah.
Merasa punya itu penyakit karena tidak mengerti konsep Alhamdulillahirobbil Alamin .
Mengapa kita tidak mau diatur dan mengamalkan aturan Allah karena kita merasa memiliki.
Alhamdulillah ini merupakan obat dari permasalahan hidup, obat galau, obat depresi dan obat nurut kepada Allah.
Pelajaran berikutnya bahwa semua ciptaan, aturan Allah patut dipuji tanpa pengecualian. Hanya kata pujian yang pantas kita persembahkan kepada Allah.
Ketika mendapat musibah selain mengucapkan innalillahiwainnaillaihi rajiun , kita juga mengucapkan Alhamdulillah alla kulli hall, segala puji bagi Allah atas segala keadaan.
Sumber: Kajian ustad Nuzul Zikri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar