Dimulai dari ustadzah yang punya usaha skincare yang pernah di wawancara kick Andy karena mengadakan pengobatan gratis. Ustadzah ini jadi istri kedua seorang ustad terkenal di Yogya. Yang jadi masalah Isked ini awalnya menceritakan bagaimana isper sang ustad yang tidak kompeten mengurus suaminya dengan postingan bersambung di sosmed.
Emak-emak angkatan lawas yang memang dominan pengikut FB, yang ada ngamuk baca cerita bersambung seperti itu rasanya ga pantas apalagi ini baru menjadi istri kedua.
Kasus tersebut sampai ke ranah hukum karena diduga ada kekerasan terhadap rumah tangga oleh sang ustad kepada isper yang diduga karena pengaruh isked.
Apa yang saya rasakan membaca keriuhan tersebut? Pertama, kaget dan sedih, karena dari awal saya salut sama kegiatan sosial sang ustadzah, ada pengobatan gratis, tempat tinggal gratis, belajar gratis dll.
Kedua, Tarik nafas sambil berkata, ya seperti inilah dunia, penuh ujian. Dari orang yang dianggap berilmu kemudian dikatakan sangat kejam dan mempunyai sifat gangguan mental, walau hanya sebagai pembaca saya sungguh ngilu saat membaca apa yang orang tulis dari kasus tersebut karena yang di ucarain orang berilmu tinggi dalam hal agama dan dikenal sebagai ustad dan ustadzah.
Hanya bisa banyak istighfar ketika membaca, ga mau beropini karena saya orang jauh yang cuman pas lewat membaca kasus ini, Allah yang punya kehidupan ini. Biar Allah yang menentukan akan seperti apa cerita kehidupan ini berakhir. Saya hanya mengambil hikmah dari semua ini.
Setelah itu ada kasus seorang motivator hits yang terkenal agamis yang kemudian berpoligami dan kemudian istri pertama mengajukan cerai ketika suaminya ketahuan poligami.
Secara syariat tidak ada yang salah dengan poligami karena diperbolehkan dalam agama. Dalam kasus ini, sang motivator sudah terkenal dengan kisah hidupnya yang melewati banyak ujian dan berakhir manis. Terkena penyakit langka, banyak hutang, tapi istrinya tetap setia mendampingi.
Tau sendiri Khan bagaimana sikap emak-emak terhadap poligami, apalagi poligami ini dilakukan diam-diam dan ketahuan secara tidak sengaja, begitu beritanya.
Emak-emak di dunia maya simpati dengan isper karena ikut merasakan bagaimana perasaanya. Efeknya sang suami banyak di putus kotraknya dengan berbagai brand dan usaha jadi sempat menurun.
Sempat jadi kasus hukum karena sang motivator ini melaporkan ke polisi orang-orang yang menghujat nya walau akhirnya berakhir damai dan ada yang mengatakan sang motivator ini juga terkena penyakit mental.
Kemudian apa yang saya rasakan? Hampir sama seperti kasus ustadzah sebelumnya lagi-lagi saya hanya bisa kaget. Saya membeli beberapa buku sang motivator tentang marketing, saya mengikuti juga kegiatan sosialnya yang di posting di ig dan sangat kagum ada sekumpulan orang-orang kaya yang sekali sedekah minimal 10 juta kemudian ditujukan membantu banyak anak-anak tidak mampu untuk pendidikannya. Saya ngiri karena belum bisa sedekah seperti itu.
Lagi-lagi Allah menunjukan kekuasaanya. Apa yang terjadi semua pasti atas izin Allah. Setiap takdir Allah pasti baik.
Kejadian ini semakin mengajarkan lagi kepada saya biasa saja melihat orang, jangan terlalu berlebihan memuja selama dia masih jadi manusia pasti tidak luput dari kesalahan.
Kejadian ini juga mengingatkan saya untuk banyak berdoa agar Allah tutup aib dan minta keselamatan dari musibah.
Terakhir kasus yang masih hits dan masih on going di FB. Tiga tahun lalu saya membaca kisah seorang penulis terkenal yang di boikot oleh pembacanya karena arogan dan sering komentar pedas terhadap orang yang berbeda pendapat dengannya. Hingga akhirnya ada yang speak up bahwa penulis ini secara tidak langsung mengakibatkan kematian suaminya karena saat ia menulis quote dari buku sang penulis ini di FB kemudian di komentari tidak boleh dan didukung oleh fansnya yang berakibat FB nya tidak aktif dan usaha online nya hancur karena yang order minta dikembalikan uangnya tidak jadi membeli walau ia sudah memesan barang tersebut.
Yang uniknya setelah tiga tahun saya ga pernah lagi membaca kisah penulis ini dan yang speak up eh tiba-tiba beberapa minggu lalu saya membaca, perempuan yang speak tersebut kini hidupnya bagaikan cinderella di luar negri, sempat jadi tkw dan bekerja keras, akhirnya diperistri sultan negara tersebut.
Saya sendiri kaget tiga tahun bukan waktu yang lama dan keadaan mbak itu berubah 180 derajat. Karena penasaran saya baca semua tulisannya tentang kehidupan dia di negara tempat dia kerja tersebut dan keluarganya.
Eh belum hilang kaget saya muncul lagi status yang mengatakan kisah itu to good to be true, terlalu bagus untuk jadi kenyataan.
Saya bukan orang yang aktif di sosmed untuk posting hanya suka baca saja apalagi FB sudah lama banget ga aktif bikin status tapi FB ini khas nya banyak tulisan panjang yang inspiratif makanya saya masih buka hanya buat baca-baca.
Saya hanya termenung membaca kisah mbak itu, ini benaran ga sih?
Benar atau tidaknya biar itu jadi urusan pribadi penulis. Semua yang kita kerjakan ada hisabnya.
Saya hanya mengambil hikmah dari cerita tersebut. Sebagaimana Allah berkehendak atas kejadian yang mereka alami semua, Allah juga pasti punya maksud juga kenapa saya membaca kisah tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar