Kamis, 13 Oktober 2011

Yoyoh Yusroh Mutiara Yang Telah Tiada (Tim GIP)



Membaca biografi Ummi Yoyoh Yusroh seperti melihat kebaikan yang tiada habisnya. Seorang ummi yang mempunyai 13 orang anak, anggata DPR, hafiz qur'an, ustadzah dan berbagai kegiatan sosial lainnya seakan akan waktu Ummi tak akan pernah habis.
Kehilangan seorang muslimah yang sholeha rasanya seperti kehilangan segenggam mutiara, sangat berarti dan berharga, Saya hanya mengenal sosok Ummi lewat tulisan dan beberapa ceramah, tapi semua itu semakin menguatkan saya untuk mengambil tauladan dari sosok sederhana itu. Sesibuk apapun Ummi tidak pernah meninggalkan tilawah Al-qur'an, dalam pendidikan anaknya pun Ummi mementingkan Al-qur;an. Ummi pernah berkata kepada anak-anaknya "Ummi senang anak-anaknya berprestasi, tapi Ummi lebih senang anak-anaknya saleh-salihah. keberhasilan penerapan belajar Al-qur'an terlihat pada putranya yang kedelapan sudah berhasil menghafal 30 juz sejak usia 12 tahun. Tidak hanya pendidikan yang diperhatikan, pola makan keluarga pun sangat terjaga, di rumah Ummi penggunaan vetsin atau msg sangat dilarang, Ummi lebih sering membeli buah dan sayur. Menurut Ummi "Rahim seorang wanita harus dipersiapkan untuk menghasilkan generasi yang terbaik. Jadi makanlah hanya sesuatu yang halal dan thayib.
Jika seorang ibu hanya sukses berkarir di luar dan kurang memperhatikan keluarga ini belum dinamakan kesuksesan tapi sosok Ummi Insya Allah berhasil menjaga keseimbangan antara pekerjaan di luar dan di rumah, apalagi mengingat anak Ummi ada 13 orang. Cara yang dipakai untuk itu adalah delegasi antara kakak kepada adik misalkan anak nomor 1 mengawasi anak nomor 5, anak nomor 2 mengawasi anak no 6 dan seterusnya, tapi hanya sifatnya mengawasi, tapi untuk mendidik tetap tanggung jawab orang tua. Sejak anak masih kecil televisi pun ditiadakan di rumah Ummi, jika anak-anak sudah besar ingin mempunyai televisi harus mengajukan proposal alasan pentingnya memeliki televisi dan program apa saja yang akan di tonton.Semua yang dilakukan Ummi terhadap keluarganya tidak berbeda seperti orang lain pada umumnya mungkin hanya pada kualitas dan aturan.
Begitu banyak diceritakan di biografi ini tentang Ummi, dan Subhannalah saya sangat kagum, seperti diceritakan bagaimana Ummi selalu membaca Al-qur'am sekurang-kurangnya 3-5 Juz setiap hari dan itu biasa dilakukan di sepanjang perjalanan. Ummi juga seorang yang sering bersedekah, sabar dan ringan tangan. Saya berdo'a dan berharap semoga Ummi Yoyoh Yusroh diberikan tempat terbaik di alam sana, dan segala kebaikannya menjadi amal dan dapat kita contoh, Semoga Allah juga mengampuni dosa-dosanya. 
Semoga suatu saat akan banyak lahir Ummi Yoyoh Yusroh lainnya, Aamiinn........

Selasa, 11 Oktober 2011

Kita Tak Sempurna Tapi Cinta Yang Menyempurnakan

Kadang tak selamanya semua berjalan seperti yang kita inginkan
Sandungan, teguran, cobaan merupakan warna dalam kehidupan
Masalah yang akan mendewasakan kita
Bukan dari sebesar apa masalah tersebut
Tapi bagaimana kita menyikapi dari masalah tersebut

Kita bukan pemain utama
Kita hanya mendampingi
Sebagai tempat berbagi dan tempat mendengar
Baik itu senang maupun susah
Kadang dalam bahagia kita menangis
Dan tertawa dalam sedih

 Kita dituntut harus lebih kuat
 Lebih sabar,lebih Ikhlas dan pengertian
 Kenapa??
 Karena kita adalah orang pertama tempat menumpahkan segala rasa
Tempat kembali dimana ada ketenangan dan kebahagiaan yang diharapkan
Jika kita lemah bagaimana kita akan memberi ruang pada hati yang sedang gelisah
Jika kita marah bagaimana menenangkan hati yang sedang berkecamuk
Tapi jika kita sabar pasti ada kebaikan-kebaikan yang akan datang

Tapi kita adalah manusia biasa yang berproses
Tidak selamanya kita bisa menjadi sempurna seperti yang diharapkan
Ada saat-saat kita juga menuntut sebaliknya
Ingin dimengerti, didengar dan didahulukan

Pada saat inilah kedewasaan akan diuji
Cinta akan bertanya
Iman akan menggoda
Ikhlas menjadi jauh

Jika kita bertanya
Apakah kita bahagia, jika dia bahagia?
Apakah kita sedih, jika dia sedih?
Jika ia maka kita telah menang bahwa hati tak pernah berdusta
Dengan cinta kita sanggup mengorbankan segalanya

Cinta juga mempunyai tempat berpijak
Allah menjadi tempat kita meletakkan cinta
Mencintailah karena Allah
 Dekatkanlah diri kepada Allah, Dekatkanlah diri kepada Allah
Itulah satu-satunya cara mencari jalan keluar dari kesulitan  
Jalan yang di Ridhoi Allah
Semoga kelak Insya Allah kita semua menjadi orang yang saling mencintai di dunia dan di akhirat

 









Minggu, 09 Oktober 2011

Kedai 1001 Mimpi (Kisah Nyata Seorang Penulis Yang Menjadi TKI) by @ Vabyo




Buku yang saya baca ini di luar perkiraan saya, sebelum membeli saya pikir cerita tentang TKI di negara Arab itu seperti cerita-cerita yang biasa diberitakan, TKI yang dihukum gantung, ketipu agen atau yang mempunyai majikan kasar. Ternyata lebih detail menjelaskan bagaimana irama kerja dan kehidupan bangsa arab dalam kehidupan sehari-hari.
Banyak cerita yang membuat saya penasaran, heran, sedih dan marah. Apakah benar seperti itu nasib para TKI Indonesia. Sangat menyedihkan, sampai saya ga tega untuk menuliskannya kembali (mending baca sendiri ya :)) Satu kesimpulan saya, jangan kirim TKI hanya sebagai pembantu tanpa pendidikan dan training yang cukup, lebih baik kirim tenaga kerja yang mempunyai ilmu dan profesional. Jangan menambah kisah duka dan air mata lagi, jika tidak ingin disebut negara yang kejam :((.