Semenjak saya menyukai menjelajah dunia twitter, #kultwit atau kuliah twitter paling saya sukai. Namanya aja kuliah pasti yang menyampaikannya punya ilmu atau mengerti benar tentang yang disampaikannya. Saya mem-follow begitu banyak orang :)), jika ada yang rekomendasi seseorang itu bagus maka pasti saya follow, biasanya yang saya suka berkaitan dengan Wirausaha, Hukum, Kepenulisan, Perempuan, Kesehatan, Motivator dan Agama.
Saya belum lama ini menemukan akun ustad Faudzil Adhim (FA) @kupinang. Senengggg banget rasanya tiap hari bisa membaca kata-kata bermakna sang ustad. Dari zaman kuliah saya penggemar buku-buku beliau tersebut, terutama buku-buku tentang pernikahan seperti Indahnya Pernikahan Dini, Kupinang Dengan Hamdallah, Dunia Kata dan lain lain. Iya beneran dari kuliah saya sudah sibuk ngumpulin ilmu tentang pernikahan saya ikut seminar ustad FA dibulan Ramadhan mengenai konsep Keluarga Sakinah :)). Saat itu bukan karena saya mau nikah tapi saya pengen tau banyak tentang ilmu pernikahan.. Ilmu agama yang saya peroleh pada masa sekolah tidak banyak dan itu sangat kurang sekali, saya baru menyadarinya ketika saya kuliah. Di Yogya saya menemukan banyak sekali orang pintar dan buku-buku yang bagus-bagus mudah diperoleh. Mulai disitulah saya sangat kecanduan membaca dan membeli hampir semua buku FA
Pagi itu saya membaca time line @kupinang
"Seorang mukmin menjadikan sholat, ibadah, hidup dan matinya hanya untuk Allah. Bukan ibadah untuk dunia, amal untuk kaya tahajjud untuk raih harta"
Saya sempat termenung cukup lama setelah membaca ini, karena terus terang saya pernah bahkan sering melakukan dengan niat seperti apa yang dikatakan FA, sewaktu saya masih memikirkan makna dari kalimat ini saya baca kalimat yang lain yang masih berkaitan dengan tulisan FA tersebut
"Jika kusebut nabi Sulaiman as bukan kaya dan kekuasaan yang menjadi anjuran tetapi bagaimana berjuang meraih takwa"
"Jika kusebut nabi Ayyub as, bukan berarti seruan untuk bercita-cita jadi penyakitan. Tetapi pelajaran tentang sabar dan merawat iman"
"Jika kusebut nabi Yusuf as, bukan tampan yang jadi impian. Tetapi tentang rasa takut kepada Allah yang melahirkan penjagaan diri"
Setelah itu dalam hati saya berkata jadi selama ini jika saya melakukan amal tertentu biar saya dapat rezeki banyak, saya sholat malam untuk tercapainya keinginan saya, berarti saya belum melakukan sesuatu itu karena Allah. Jujur saya sedih dan istigfar setelah itu, saya merasa betapa lemahnya iman saya, yang saya tuju bukan Allah tapi menuju Allah karena dunia. Yang bikin saya tambah sedih walaupun saya telah salah niat tapi saya merasa Allah sangat sayang kepada saya, keinginan dan harapan saya banyak yang dipenuhiNya, walaupun ada juga harapan saya yang belum terkabul tapi saya merasa begitu banyak di beri kemudahan oleh Allah. Ya Allah maafkan saya :((
Pada saat saya ngobrol dengan suami untuk meminta tanggapannya, dia mengatakan " itu benar jangan menjadikan amal karena ingin bertransaksi dengan Allah, lakukan sesuatu itu dengan ikhlas dan semata-mata karena Allah, jika kemudian Allah memberikan sesuatu kepada kita itu karena ketetapanNya dan jika Allah tidak memberikan sesuatu maka itu hak Allah karena Allah pasti telah memberikan yang terbaik buat hambanya".
Saya sadar ilmu saya yang sedikit dan masih harus banyak belajar, ini hanya perenungan saya yang kemudian saya tulis agar tidak hilang begitu saja. Diluar sana pasti banyak yang lebih tau mengenai hal ini, semoga ini menjadi jalan dan mengingatkan saya agar semakin banyak belajar dan berpikir.
Semoga Allah menuntun saya kepada jalan kebenaran, mengingatkan saya apabila saya salah dan membuka hati dan pikiran saya terhadap ilmu dan kebenaran. Aamiin.