Barakah adalah kata yang sering kita ucapkan. Kita berharap segala apa yang kita lakukan mendapat berkah dari Allah. Pemahaman saya selama ini berkah itu bermanfaat dunia dan akhirat.
Saat membaca time linenya @kupinang, ada tulisan tentang #barakah. Tulisan tersebut menjadi tambahan ilmu dan introspeksi bagi saya.
Pernah suatu saat dalam kehidupan saya terpikirkan pada saat mengalami kesulitan, cobaan atau musibah, apakah ada sesuatu yang salah yang saya lakukan? Cukup membuat risau. Alhamdulillah twit nya @kupinang menjawab kegelisahan tersebut.
Kultwit Mohammad Fauzil Adhim @kupinang :
-Apakah tidak pernah sakit menandakan hidup kita penuh? Tidak. Fir'aun tak pernah sakit dan hidupnya amat jauh dari barakah.
-Lihatlah Nabi Ayyub 'alaihis salaam, sakit justru
jadi mahkota kemuliaan hidupnya karena dgn itu teruji ridha &
sabarnya thdp Allah Ta'ala.
-Disepanjang hidupnya, Imam Syafi'i rahimahullah juga tak putus-putus sakitnya, tapi tak henti juga perjuangan dakwahnya.
-Imam Syafi'i tetap mengajarkan agama ini sepenuh kesungguhan, meski harus bersimbah-darah karena ambeien yang amat parah.
-Apakah selalu berlimpahnya rezeki & mengguritanya bisnis menandakan hidup penuh barakah ? Tidak. Tengoklah Qarun. Amat berlimpah hartanya.Allah Ta'ala gambarkan berlimpahnya kekayaan
Qarun dalam Al-Qur'an surat Al-Qashash.
- Kunci untuk menyimpan hartanya saja
sangat berat. Sedemikian banyak kunci untuk menyimpan harta di gudang-gudangnya, sehingga orang-orang yang kuat tak sanggup memikulnya.
- Tetapi, apakah harta berlimpah itu sebab hilangnya ? Tidak. 'Abdurrahman bin Auf radhiyallahu 'anhu sangat kaya & ia jauhi tana'um.
- Terjatuhnya Qarun sehingga karunia menjadi laknat
bersebab ia berbangga-bangga dengan hartanya, berbangga-bangga dengan kehebatan
bisnisnya.
- Qarun bangga akan kemampuan bisnisnya ; yakin
bahwa kejayaan itu karena usahanya belaka. Maka, berhati-hatilah jika engkau
mulai menepuk dada.
- Berhati-hatilah pula jika engkau merasa terpukau
oleh majelis yang berbangga-bangga dengan warisan Qarun & ajak
bertawakal pd strategi.
- Berbangga-bangga menggelincirkan manusia dari yakin kepada Allah Ta'ala Yang Maha Perkasa kepada yakin kepada diri sendiri. Bersebab berbangga-bangga, dikabulkannya do'a pun dapat menjadikan ia terjauh dari #barakah & hidayah. Ia tetap yakin Allah Ta'ala yang memberi dan mengabulkan do'a. Tapi ia
meyakini bahwa strategi dan teknik berdo'a yang menjadikan Allah Ta'ala
selalu mengabulkan.
- Tanpa sadar, ia brgeser dr tawakkal kpd Allah
Ta'ala mnjadi yakin bahwa dirinya penentu segala. Bahkan Allah Ta'ala.
Na'udzubillah.
- Jika do'amu SELALU, PASTI dan SEKETIKA
dikabulkan, menangislah dan mintalah penjagaan iman dari Allah Ta'ala.
Ingatlah Bal'am bin Baurah.
- Dan jangan berbangga-bangga dg ampuhnya do'amu.
Apalagi anggap itu krn caramu berdo'a. Sungguh, Yang Maha Kuasa hanya
Allah Ta'ala.
- Berkenaan dg Bal'am bin Baurah, renungilah
sejenak Al-Qur'an surat Al-A'raaf ayat 175-176. Bacalah tafsirnya &
resapi secara jujur.
Al-A'raaf 175 ; Dan bacakanlah (Muhammad) kepada mereka, berita orang yang telah kami berikan ayat-ayat kami kepadanya, kemudian dia melepaskan diri dari ayat-ayat itu, lalu dia diikuti oleh setan (sampai dia tergoda), maka jadilah dia termasuk orang yang sesat.
Al-A'raaf 176 ; Dan sekiranya kami menghendaki niscaya kami tinggikan (derajat)nya dengan (ayat-ayat) itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan mengikuti keinginannya (yang rendah), maka perumpamaannya seperti anjing, jika kamu menghalaunya dijulurkan lidahnya dan jika kamu membiarkannya ia menjulurkan lidahnya (juga). Demikianlah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat kami maka ceritakanlah kisah-kisah itu agar mereka berpikir.
- Baca juga olehmu ayat berikutnya & renungi.
Semoga Allah Ta'ala berikan hidayah dan penjagaan iman kepada KITA.
Semoga hidup kita barakah.
- Bal'am. Celakalah ia. Awalnya ia adalah orang yang lurus dan meluruskan. Tapi dunia telah menggelincirkan ia sejauh-jauhnya.
Sepanjang yg sy pelajari, Bal'am bin Baurah tak
pernah berhasil mengucapkan do'a keburukan kpd pasukan Nabi Musa
'alaihissalaam, bersebab lidahnya keseleo. Tapi kuatnya
niat telah cukup untuk melemparkan dia dari taat kepada maksiat terhadap
Allah Ta'ala.
Maka, sungguh ini merupakan peringatan untuk kita
semua tentang betapa pentingnya menata niat. Salah niat, amal shalih pun
jadi api.
Semoga tidaklah kita mati kecuali dalam keadaan
benar-benar muslim; benar-benar ridha kepada Allah Ta'ala dan Allah pun
ridha kepada kita.
Kita memohon kepada-Nya, "ربنا لا تزغ قلوبنا بعد إذ هديتنا وهب لنا من لدنك رحمة إنك أنت الوهاب" QS. Ali Imran, 3: 8 Kita memohon kepada-Nya
"Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau jadikan hati kami condong kpd kesesatan sesudah Engkau beri
petunjuk kpd kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat
dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi
(karunia)." QS. Ali Imran, 3: 108.
"يامقلب القلوب ثبت قلبي على دينك Wahai Yang Membolak-balikkan hati, teguhkan hatiku di atas agama-Mu." HR. At-Tirmidzi.
"اللَّهُمَّ مُصَرِّفَ الْقُلُوبِ صَرِّفْ
قُلُوبَنَا عَلَى طَاعَتِكَ Ya Allah Yg Mengarahkn Hati, arahkn hati kami
untuk taat kpd-Mu." HR Muslim.
"Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang ridha lagi diridhai-Nya." QS. Al-Fajr, 89: 27-28 "Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku,
dan masuklah ke dalam surga-Ku." QS. Al-Fajr, 89: 29-30 | Semoga kita
termasuk di dalamnya.