Senin, 17 Desember 2012

Dari sebuah buku menjadi film dan lagu


Perahu kertas ku khan melaju
membawa surat cinta bagimu
Kata-kata yang sedikit gila
tapi ini adanya

Hidupkan lagi mimpi-mimpi
cinta-cinta....cita-cita....
(Lagu Perahu Kertas by Maudy Ayunda)


Beberapa hari ini lagu Perahu terebut menjadi top hits dikamar saya :), gara-gara si uda yang lagi seneng dengar lagu ini walaupun rada telat sukanya :)).
Mendengar lagu ini membuat saya teringat kembali novel dan bukunya. Karya-karya Dewi Lestari boleh dibilang favorit saya karena ide-ide yang ditulisnya sangat tidak umum. Pemilihan kata-katanya juga dalam dan filosofis. 

Perjalanan Perahu kertas ini sangat beruntung. Dimulai dari novelnya yang best seller, kemudian filmnya yang sukses dipasaran bahkan sampai dibikin dua seri. Saat ini banyak sekali novel-novel yang diadaptasi dari buku-buku cerita. Sebagai penikmat buku saya sangat senang sekali dengan keadaan seperti ini. Untuk buku-buku yang saya suka, saya sempatkan untuk menonton filmnya. Walau sampai kapanpun untuk membuat film sama dengan cerita di novel sangat susah, karena medianya beda dan pembaca sudah mempunyai film sendiri ketika membaca novel tersebut. Disinilah tantangannya, saya sendiri sengaja menonton film tersebut karena penasaran apakah sama bagusnya antara buku dan film.

Pada waktu saya mengikuti workshop tentang menulis, pembicaranya saat itu Bapak Isa Alamsyah mengatakan bahwa turunan dari buku itu bisa bermacam-macam, contohnya buku Harry Porter, dari sebuah buku menjadi film sampai bermacam-macam merchandise.

Sampai saat ini kebanyakan buku yang menjadi sebuah film adalah buku fiksi dan biografi, mungkin suatu saat tidak hanya buku yang menjadi turunan, tapi dari sebuah lagu bisa menjadi buku dan film. Zaman semakin berkembang semakin banyak pula kreatifitas yang berkembang. Keranjingan media sosial seperti facebook pun bisa menjadi ide pembuatan film. 

Novel Perahu Kertas walaupun bercerita tentang mencari cinta pasangan tapi juga bercerita tentang passion. Kugy sang tokoh dalam perahu kertas sangat menyukai dunia tulis menulis begitu juga dengan keenan menyukai melukis. Setelah lulus Kudgy bekerja dalam bidang periklanan walaupun hati dan pikirannya tetap ingin menulis cerita buat anak. Sedangkan keenan terpaksa menugurus bisnis orang tuanya. Kemudian yang terjadi selanjutnya adalah, sesuatu yang tidak dikerjakan dengan hati hasilnya menjadi tidak maksimal. Akhirnya hati mereka dipilih untuk mengambil keputusan dalam cita dan cinta, hhmm so sweet....:))


Kamis, 13 Desember 2012

Twitografi @asmanadia

Sekarang adalah eranya twitter setelah masa hits Facebook berlalu. Dengan 140 karakter kalimat twitter tidak sepanjang facebook. Tapi itu semua tidak menghalangi orang untuk berbagi info dan ilmu, biasanya info yang panjang disebut kultwit (kuliah twitter), agar temanya menjadi satu kesatuan digunakan hashtag # dengan tema tertentu.

Buku Twitografi @asmanadia ini berisi kumpulan twitnya dengan berbagai tema. Walaupun hanya dengan 140 karakter tetapi isinya sayang untuk dilewatkan hhmmm. Saya sendiri sebagai follower @asmanadia, suka jika mba Asma mulai berbagi tips apalagi mengenai tulisan, tapi kuiz saya sukai juga, apalagi hadiahnya saya incar hahaha yang biasanya berupa buku.

Kalau dulu ada buku isinya kumpulan tulisan di majalah atau koran sekarang zaman luna maya eh dunia maya lahir buku yang isinya kumpulan twit. Ada beberapa tema yang dikumpulkan dalam buku ini diantaranya tentang jilbab, busana muslim, cinta, pacaran, parenting, kepenulisan dan tentang #thingsyoudontknowaboutme, nah yang terakhir ini katanya ga pernah dibahas di buku lain hanya ada disini jreng jreng jreng ....


Dilihat dari masa depan kepenulisan wuihh bahasanya :) ternyata membuat sebuah buku itu tidak harus berupa sebuah karya yang serius, rumit dan perlu tulisan yang panjang. Buktinya buku twitografi ini, kumpulan-kumpulan twits bisa jadi sebuah buku. Nahh jangan sepelekan menulis di media sosial karena tulisan tersebut bisa menjadi rekam jejak kehidupan kita. Makanya jangan nge-twit yang ga bermanfaat deh apalagi isinya marah-marah dan alay (ngomong ke diri sendiri :) )

Pengen tau apa isi buku ini yak silakan baca atau dibongkar timeline nya mba asma nadia, jika masih tersimpan sih hehe. Sepertinya  yang penting saya kutip di #thingsyoudontknowaboutme
"Ayah@isaalamsyah selalu cerita pada anak-anak bagaimana saya mengejar-ngejar dia dengan berbagai versinya. *tepok jidat*"
 haha iseng banget yah sayah, maafkan mba Asma ;)

ISTANA KEDUA by AsmaNadia


"Sejak dulu kamu punya segalanya, Arini ; orang tua, suami yang baik, anak-anak yang sehat, karier kepenulisan. Segalanya."

"Dengan begitu banyak kebahagiaan, 
tidakkah seharusnya kamu bersyukur dan bisa sedikit bermurah hati?"
(Hal 241-242)

Poligami. Dari makna kalimatnya saja sudah banyak menimbulkan pro dan kontra. Novel Istana Kedua nya Mba Asma bertema se su atu hehehe. Menurut pengakuan penulis novel ini yang ditulis paling lama sampai bertahun-tahun.

Jujur cerita di novel ini bikin saya gregetan. Antara kasihan dan kesel dengan tokoh yang bernama Mei Rose. Tapi saya juga bertanya-tanya alasan apa ya yang bikin mba Asma memilih alur cerita seperti novel ini. Mei Rose adalah seorang yang paling malang dalam hidupnya dari kecil sampai dewasa penderitaan yang selalu ia terima. Sedangkan Arini adalah seorang gadis yang beruntung dari kecil hidupnya penuh bahagia sampai akhirnya menikah. Seperti layaknya kisah hidup sang putri atau cinderella.

Poligami yang dilakukan suami Arini dengan menikahi Mei Rose atas dasar kasihan dan melindungi anak yang tidak dikehendaki ibunya.
Mei Rose 
" Aku telah merampas sesuatu yang paling berharga dari hidupnya. Dan sangat wajar jika perempuan ini datang dengan segunung lahar api. Hhmm...koreksi Aku tidak merampas apapun, aku hanya memaksanya berbagi"

Arini
"Jika cinta bisa membuat seorang perempuan setia pada satu lelaki, kenapa cinta tidak bisa membuat lelaki bertahan dengan satu perempuan?"

Hwuaa saya ga suka dengan kalimat "aku hanya memaksanya berbagi". Paksaan khan tidak diperbolehkan dalam agama, apapun alasannya. Sebagai seorang perempuan ciee saya sangat bersimpati dan sedih dengan apa yang dialami oleh Arini, istri yang baik, hampir sempurna, kemudian mendapati suaminya berbohong dan menikah lagi. Apalagi suaminya digambarkan seorang yang baik dan tau akan agama. (Hahaha tulisan ini keliatanya saya buat dengan kadar emosi yang tinggi sebagai sesama perempuan :)) )

Diluar alasan tersebut novel ini berhasil mempermainkan emosi pembacanya, bukankah hal itu yang diharapkan seorang penulis ? :). Kalau novel ini dibuat tanpa konflik mungkin jadi ga ada gregetnya lagi, misalkan Pras meminta izin Arini untuk menikah lagi dan Arini setuju karena kasian melihat Mei Rose, yahh ini namanya ga seru donk *tepuk tangan buat mba Asma :))*

Akhirnya saya bisa memaklumi kenapa mbak Asma mendiamkan novel ini sampai bertahun-tahun sebelum diterbitkan. Mungkin mba Asma juga memiliki pemikiran dan konflik bathin sendiri *soktau.com*
Buat yang lagi belajar bagaimana bikin novel yang bagus, dengan konflik dan cerita yang tak terduga rasanya novel ini bagus dijadikan contoh. Untuk referensi bacaan juga bagus, hikmahnya bagi saya, kita ga tau apa yang akan terjadi pada kehidupan kita nanti, selama kita punya iman dan tawakal kepada Allah, pasti dibalik kesulitan ada dua kemudahan, setujuuuu....., setuju donk :))