Rabu, 09 Januari 2013

5 cm

Film yang dikometarin bagus di media sosial itu memang bisa bikin penasaran :), Saya sudah lama liat bukunya tapi belum sempat baca. Pada saat banyak orang mengatakan film ini bagus baru deh pengen baca bukunya. Setelah selesai membaca rasanya pengen bangettttt ke Bromo. Kata-kata yang melukiskan keindahan bromo dan gunung Mahameru bikin ngilerrr.

Masih tetap dengan penasaran. Mulai cari waktu buat nonton 5 cm ini. Biasanya untuk film Indonesia saya sering nonton sendiri karena suami ga begitu suka. Karena ada modus biar dia juga ngiler ke Bromo, bujukin supaya mau ikut nonton juga, yes doi mau. Jadilah kita pergi dengan semangat tinggi :)

Kebiasaan saya sering membandingkan antara buku dan film, "ntar filmnya sebagus novelnya ga ya, atau lebih bagus?"Jadilah pikiran saya manari-nari pada saat menonton

Temanya yang Indonesia banget itu saya suka, biar anak-anak muda semakin mencintai Indonesia dan pada liburan lokal ga hanya liburan luar negri yang jadi tujuan.
Pemandangan yang ditampilkan benar-benar indah dan detail, bravo sutradara Indonesiaku memang kerennnn.
 
Untuk pengambilan gambar antara buku dan film saya rasa sama bagusnya, cuman banyak kata-kata atau kalimat yang bagus di buku menjadi berkurang di novel. Semangat untuk bermimpi, berusaha dan berdoa menjadi point yang oke dalam tema buku ini. Sayang untuk anak-anak film ini cukup bagus ke ganggu dengan cerita hobi Adrian yang suka film xxx dan khayalan Zafran tentang keseksian Dinda. Mungkin ini segmen filmnya memang bukan buat segala umur tapi misinya bagi saya buat segala umur.
 
Hayoo pasang impian kamu di 5cm (kening), sertai dengan doa, lakukan yang terbaik. Insya Allah hasilnya itulah yang terbaik kalau belum sesuai keinginan pasti ada hikmah di balik semua atau belum saatnya, yang penting jangan putus asa. Mari naik gunung, eh.... :)))

 




Sabtu, 05 Januari 2013

Suatu Saat Ketika Menjadi Tua

Hari ini mama pulang ke Pekanbaru setelah 1 bulan lebih terapi chiropatic untuk mengobati sakit pinggang dan lehernya. Selama mendampingi mama terapi, ada keharuan dalam hati melihat mama. Jalan yang susah karena nyeri, badan sering masuk angin dan penyakit lain. Tapi walaupun sakit semangat mama untuk jalan-jalan tetap menyala :). 

Saya membayangkan diri sendiri dan ikut merasakan begini nanti ketika menjadi tua. Badan yang sudah lemah, berbagai macam penyakit datang tetapi tetap ingin beraktivitas seperti biasa.

Kadang saya berpikir daripada mama sakit untuk berjalan lebih baik mama banyak di rumah tetapi ternyata itu membuat mama tidak nyaman dan bosan. Ketika lagi berjalan bersama kadang saya tidak sadar berjalan cepat dan sudah jauh di depan, padahal mama masih dibelakang karena jalan yang pelan, setelah saya ngeh saya langsung menunggu ternyata berjalan pelan dalam kondisi sehat itu butuh kesabaran.


Selama bersama mama saya berusaha selalu mengajak mama kemana saja, pada saat mama ingin nonton Film HabibieAinun kita menonton bersama. Ternyata bangku bioskop yang terlalu rendah malah membuat mama kesakitan karena pinggang mama masih sakit. Karena tidak mau membuat kita susah mama ga cerita kalau pinggangnya sakit setelah besoknya jadwal terapi baru mama bilang kalau pinggangnya tambah sakit karena duduk di kursi bioskop. Ya Allah disitu ada rasa bersalah dalam diri maksudnya ingin membuat mama senang malah bikin sakit :(

Mungkin nanti suatu saat ketika menjadi tua saya akan seperti itu. walaupun saya berharap dan berdoa ingin tetap sehat sepanjang umur. Sekarang selagi masih ada waktu dan kesempatan, saya berusaha untuk selalu membuat mama bahagia, apapun itu akan saya lakukan sepanjang masih di jalan Allah.

Jumat, 04 Januari 2013

Copy Paste Dalam Desain Busana Muslim

Thamrin City saat ini menjadi favorit emak-emak untuk belanja dan cuci mata termasuk saya lah :).  Tempat yang nyaman, harga yang bersaing dan banyak pilihan. Saya merasa saat ini perkembangan busana muslim baik model jibab dan busana muslim cepat sekali pernggantian modelnya. Mungkin bisa seminggu sekali pedagang mengeluarkan trend terbaru.

Saya suka mengamati trend busana muslim di sana. Sayang saya sering menemukan desain yang copy paste. Saya sudah lama menyukai merk busana muslim Up 2 Date. Label ini yang pertama kali meluncurkan bahan kaos untuk busana muslim. Setelah itu bermunculan penjual yang memproduksi sama. Tidak hanya baju saja yang mereka bikin sama tapi juga jilbab.

Kadang karena penasaran, walaupun saya sudah punya model busana yang berlabel tadi tapi saya beli juga yang mirip. Memang sepintas ga jauh beda dari segi bahan dan model tapi yang bikin saya sedih penghargaan terhadap karya cipta menjadi tidak ada artinya.

Saya membayangkan seorang desain itu sebelum merancang model pasti dia riset dulu, memilih bahan, memikirkan model yang cocok dan itu tidak bisa dengan sehari jadi. Sedangkan yang copy paste tinggal contek langsung jadi. 

Walaupun sekarang pembeli sudah semakin cerdas dan label itu saya liat tidak merugi tapi malah semakin bertumbuh termasuk harganya :). Sikap dan kebiasaan yang copas ini yang membuat saya miris, tapi tidak semua busana muslim di sana yang copas banyak juga yang desain sendiri dan itu lebih bagus dan mempunyai banyak penggemar. Pernah saya liat toko mereka siang-siang sudah kehabisan barang.

Menurut saya mending bikin desain sendiri, berjibaku dengan "kerepotan" dalam berkarya tapi hasil yang diperoleh lebih bernilai daripada hanya sekedar copas. Kalau semua orang berpikiran seperti itu tentu kita bisa melihat desain yang lebih beragam daripada satu pasar model busananya sama semua. Karakter seseorang bisa diliat dari cara berpakaiannya tapi kalau semua orang memakai baju yang modelnya semua sama, ga ada lagi orang yang unik dengan karakternya masing-masing, ga asyik khan yang kayak gini :)