Jumat, 05 Oktober 2018

Daper Family Gathering

Minggu lalu saya mengikuti tugas negara sebagai istri seorang pns, family gathering kantor suami 

Ini family gathering pertama, awalnya saya males mau datang, karena merasa ga kenal sama yang lain ntar malah bengong. Tapi kata anak zaman now,  ga kenal makaa.....ya kenalan 

Bertempat di Highland resort Bogor, acara pertama, sesudah makan malam diadakan acara perkenalan, game, ramah tamah  dan sambutan dengan pejabat terkait, ada dirjen, direktur, kasubdit dan lainnya.

Ada satu hal yang menarik yang disampaikan, dan menjadi pengingat di hati dan memori saya, bahwa dukungan keluarga terutama istri terhadap kinerja suami di kantor sangat penting.
Contoh kasus, adanya pegawai Kemenkeu yang ott oleh KPK, pada saat awal persidangan terungkap betapa banyak uang dan barang suap yang ia terima. Jumlahnya fantastis. Dan bagi saya mustahil ia sembunyikan sendiri tanpa keluarganya tau. Trus kalau keluarganya tau gimana? Ya jadilah satpam bagi suaminya tersebut, duhh satpam, penasehat pribadi aja deh istilahnya biar lebih asyik 

Jadilah istri yang selalu mengingatkan suami akan penting nya sebuah amanah dan hanya membawa harta yang halal pada keluarganya.

Jadilah istri yang kepo akan pekerjaan suami. Suami bekerja di bagian apa, apa saja yang berkaitan dengan pekerjaan suami tersebut, jika suami dinas keluar daerah ia ngapain dan bertemu siapa saja.

Takut di bilang istri yang cerewet? Ahh biarin, lebih baik jadi istri cerewet dan suami terjaga dari pada istri hanya diam dan tidak mau tau tiba-tiba suaminya terlibat masalah.

Jadi ketika pak dirjen dan pak direktur mengingatkan kami para istri untuk terlibat juga secara moril terhadap pekerjaan suami, saya setuju banget. Siapa sih yang ga sayang istri, anak dan keluarga. Semua pasti sayang. Jangan sampai karena sayang nya itu suami sampai khilaf di jalan yang tidak sesuai dengan aturan.

Klo dalam agama Islam, apapun yang kita lakukan itu niatkan lillah, dan diikuti dengan Fillah dan Billah.

Secara aturan dan teknis kementrian ini sudah bagus dalam membuat aturan, gaji dan tunjangan sudah mencukupi, jam kerja sudah diatur sedemikian rupa dengan absensi sidik jari, tapi tetap beberapa kejadian ada saja pegawai yang tertangkap terkena kasus hukum suap . Trus dimana letak salahnya?

Menurut saya semua itu terletak pada niat, niat nya benar maka benarlah pekerjaannya, niatnya salah maka mudah saja ia tergoda.

Bagaimana meluruskan niat? Ini pekerjaan panjang sepanjang waktu, selama orang tersebut bekerja dan selama ia masih hidup.

Kalau sepanjang waktu ya lama donk baru benar? Ya nggak juga khan dimulai saat ini . Trus bagaimana menjaga niat tersebut tetap on the track? Perlu usaha bersama untuk saling mengingatkan, jika salah tegur, jika benar beri apresiasi.

Untuk pegawai muslim adakan kajian rutin, untuk yang non muslim adakan juga sesuai dengan kepercayaan mereka.

Bagi saya walaupun sejuta motivator di datangkan untuk memotivasi pegawai hasilnya tidak akan wow jika yang di motivasi hanya target pekerjaan. Perlu motivasi iman dan melaksanakan segala sesuatu dengan hati, karena secara teknis dan sarana semuanya sudah di perbarui dengan maksimal.

Duhhh kok saya jadi sok kepintaran gini ya, padahal mereka di sana jauh lebih super . Anggap aja ini curhatan seorang istri pns , ibu rumah tangga yang sayang pada suaminya, instansi pekerjaannya dan negaranya 

Karena latar belakang saya pendidikan hukum, saya sudah hafal banget, sebagus apapun produk hukum di buat pasti ada aja celahnya untuk dilanggar.

Jadiii ya gituuu, mari kita sama sama berjuang, saya berjuang dari rumah untuk menjaga suami saya agar tetap amanah, dengan doa dan waskat (pengawasan melekat) orang-orang kantor juga berjuang bersama sama menciptakan dan menjaga niat agar tetap lurus. Dan selanjutnya kita minta pertolongan Allah untuk memudahkan segala sesuatunya, dan satu lagi yang penting, Fillah, pekerjaan ini harus sesuai dengan syariat dan aturan Allah, hhmm ini lebih panjang lagi pembahasannya dan saya ga punya cukup ilmu untuk membahasnya.

Hanya berharap dan berdoa semoga Allah berkahi negara ini.

Allah berkahi para abdi negara yang bekerja siang dan malam, semoga setiap tetes keringat menjadi amal pemberat kebaikan kelak.

Untuk para istri pns semua semoga Allah kuatkan kita untuk menjadi penjaga iman para suami kita, kelak jalan lurus yang kita perjuangkan ini menjadi asbab dikumpulkannya kita kembali bersama orang-orang yang kita cintai di tempat paling terindah yaitu surga-Nya

Aamiin..


Senin, 01 Oktober 2018

#Doa Untuk Palu

Belajar melepaskan
Melepaskan yang kita miliki
Melepaskan apa-apa yang kita cintai
Sejatinya karena itu semua hanya titipan

Belajar dari peristiwa gempa dan tsunami di Palu
Perumahan balora yang berisi 3000 jiwa, semuanya habis, hanya menyisakan rumah yang tak tampak karena terbenam di dalam tanah

Kalau sudah seperti ini, manusia bisa apa?
Manusia punya apa?
Lemah, dhaif dan sama sekali tak berdaya

Ya Rabb...maafkan kami
Sungguh ujian ini berat bagi kami
Andai tak ada iman di dada
Kami akan mengeluh dan meratap
Tapi kami sadar, segala sesuatu terjadi atas izin -Mu
Segala sesuatu penuh hikmah
Hanya istighfar dan doa yang menjadi obat nyeri di dada

Sabar dan ikhlas, hanya itu yang kini menjadi penguat kami
Rabb...maafkan kami yang penuh dosa ini

Peluk kami dengan cinta dan kasih sayangMu
Jangan pernah tinggalkan kami dalam setiap langkah kami
Jika ini ujian kami bersabar
Jika ini kebaikan kami bersyukur

Tak ada alasan lain
Cukup Allah saja

Rabu, 19 September 2018

Bermula dari niat, semoga Allah ridho...

Dua bulan lalu selepas ngaji taklim mingguan komplek, kita ngobrol-ngobrol bersama, cerita tentang jalan-jalan, makanan dll, sampai tercetus pengen umroh bersama.

Ada ide untuk bikin tabungan umroh, target sih 3 tahun ke depan bisa berangkat, insyaa Allah.

Kenapa buat tabungan? Karena keadaan keuangan kita semua berbeda-beda, kalau untuk chuzz langsung berangkat masih belum memungkinkan, makanya kita pilih nabung.

Ngebayangin nya aja udah senang apalagi nanti jadi kenyataan ya ;), kebayang gitu umroh bareng dengan para tetangga yang selama ini kita sama-sama taklim.

Taklim ini sendiri udah berlangsung hampir 5 tahun, dan kita selama ini belum pernah pergi jalan-jalan bareng, apalagi ini dengan suami juga, selama ini paling hanya makan bersama sesudah kajian hihi. Bukanya pelit dan gimana, sebagian besar khan punya balita yang susah di tinggal , sedangkan ngaji aja selalu di bawa dan sering terjadi iklan di tengah kajian dengan suara tangisan dan ketawa para bocah. Tapi semua itu bikin meriah dan senang.

Mungkin umroh nanti perjalanan bersama kita yang perdana. Saya senang dan semangat, begitu juga suami, saat di ceritain tanggapannya langsung oke oce.

Bulan ini perdana di mulai dan saya bertanggung jawab untuk menyimpan dana nya lewat rek bank syariah. Banyak banyak doa, semoga Allah ridho dan berkahi segala rencana ini, di beri kesehatan dan kelapangan.

Hati ini udah sangat rindu ke tanah haram lagi. Ya Allah panggil kami untuk haji dan umroh, hanya Engkau yang tau betapa hati ini menyimpan rindu yang sangat untuk bisa safar dan beribadah di rumahMu.

Bermula dari niat

Di jalani dengan ikhtiar

Hasil akhir, biar Allah yang menentukan