Selasa, 01 Januari 2019

2019

Ganti tahun lagi, 2019 yang sering disebut sebut orang karena mau pilpres 😊

Alhamdulillah 2018 sudah terlewati ada tangisan dan ada juga senyuman, sunatullah khan.

2018 mama udah lumayan kesehatannya tapi masih sering sakit dan susternya ini juga masih sering mellow, ujian kesabaran bagi mama , semoga kita bisa sama sama bersabar .

Setiap orang punya takdirnya sendiri, berusaha menjalankan dengan lillah semuanya, ketika di uji harus bersabar, ketika senang maka bersyukur, semudah itu emang prinsipnya, jalanin nya yang kadang penuh drama 😂

Apa ya selama 2018 yang telah saya lakukan? Banyak kejadian dan sayang ga semua nya tercatat jadinya lupa, punya buku agenda lupa terus buat ngisi. Berarti 2019 jangan lupa isi buku catatan.

Di tahun 2018 saya bahagia sudah memutuskan untuk cukup buat dunia, akhirnya saya bisa ikhlas juga melepaskan segala kegelisahan saya terhadap apa yang tidak bisa saya gapai.

Biarlah saya sibuk dengan hafalan saya, sibuk dengan kajian, sibuk perbaiki diri, kurangin main sosmed, dan banyak melakukan kebaikan, kematian itu sangat dekat, bukan ?

Tahun ini saya ingin berlari untuk kebaikan, semoga ikhlas dan kuat, Aamiin...

Rabu, 26 Desember 2018

Hidup itu adalah seni, seni menyiapkan kematian

Dengar berita kematian teman dekat yang mendadak cukup membuat saya termenung .

Kematian itu sangat dekat tapi jarang disadari. Dunia yang tampak malah yang sering melalaikan.

Rabb...
Saya tau bukan kematian yang harus di pikirkan.
Tapi apa yang akan di hadapi setelah kematian yang harus di persiapkan.

Hidup memang seni menyiapkan kematian.
Sayangi waktu
Semoga selalu ada Allah dalam tiap tarikan nafas

Jumat, 30 November 2018

Dimulai Dari Titik O

Ternyata butuh waktu 15 tahun untuk sampai pada titik ini. Ketika pencapaian dunia bukan lagi menjadi target pada saat menghitung masa usia pernikahan.

Hanya ingin saling mensurgakan, lebih banyak belajar tentang agama ini, dan mengenal Allah lebih dekat agar hati ini hanya terpaut kepada Nya.

Sudah tidak penting lagi apresiasi dan tepuk tangan orang di luar sana, karena ada yang lebih utama yang harus saya kejar ridhoNya.

Mungkin proses ini sangat lama, tapi Alhamdulillah untuk segala perjuangan yang pernah saya lalui, banyak terjatuh, sering khilaf dan hanya menjadikan dunia sebagai ukuran kebahagiaan.

Sekarang saya harus memulai lagi sebuah proses, yang pasti akan banyak ujian, karena sunatullah hidup seperti itu.

Jazakallah khair buat pasangan hidupku, ketika kita sudah satu tujuan, saya hanya berusaha taat kepada Rabbku dan padamu.

29 Nov 2018