Minggu lalu ketika weekend saya pergi ke Bandung selain ada keperluan keluarga, bonusnya jalan-jalan yeayy ini modus 😀. Setelah urusan selesai, saya sengaja janjian sama teman lama, ya delsy teman main dari smp, dan desy teman dari sma.
Klo dipikir pikir betapa setianya saya merawat pertemanan ini, hampir 24 tahun berlalu saya masih tetap kontak sama mereka.
Saya akui saya bukan orang yang ramah dan mudah membuat pertemanan. Teman saya orangnya itu itu aja, klo sekedar teman sambil lalu ya emang banyak, tapi yang tertinggal di hati tetap itu itu aja.
Jadilah saya ngobrol sepanjang sore dan lanjut besok paginya bersama mereka. Apa yang diobrolin bisa selama itu? Ya tentang masa lalu zaman sekolah sampai tentang update kehidupan, ga pernah bosan saling bercerita.
Ada sepenggal kalimat yang saya ingat ketika ngobrol, "banyak ya teman kita yang sekarang udah jadi bos besar dan mapan secara materi, jadi ga pede klo aku ini apalah" itu kata salah satu teman saya.
What?? Saya ga setuju banget pandangan seperti itu, bagi saya ya ga masalah klo diantara teman yang sekarang punya kedudukan tinggi dan berlimpah kekayaan. Itu ga akan merubah pandangan dan perasaan saya dalam berteman dengan mereka karena saya kenal mereka dari zaman culun yang belum punya apa apa, hanya tau sekolah dan kebandelan remaja puber zaman dulu.
Itulah bedanya teman zaman sekolah sd, smp dan sma dengan teman kuliah, profesi dan pekerjaan. Teman zaman sekolah lebih pure berteman hanya karena berteman aja ga ada atensi lain, beda pembicaraan teman kuliah dan profesi biasanya yang di ceritakan pencampaian profesi, materi dan segala hal kebendaan lain. Dan ini ga salah karena kita berteman di saat sudah dewasa dan tujuan hidup saat itu bekerja dan memperoleh penghasilan. Makanya kadang saya lebih betah ngobrol lama dengan teman zaman sekolah. Karena ga membosankan dan lucu di bandingkan hanya sekedar berbicara sudah punya ini dan itu.
Pada dasarnya berteman itu harus membawa kebaikan, mentertawakan masa lalu yang banyak khilafnya di jadiin pelajaran aja betapa dulu banyak dosa dan sekarang mumpung masih ada waktu harus bertobat. Sedangkan pertemanan yang bercerita hanya tentang gemerlap dunia, lebih baik banyak diingatkan tentang kematian, bahwa yang kita bawa pulang itu hanya kain kafan, dan amal kebaikan.
Jadi begitulah cerita receh tentang pertemanan saya, pada intinya saya mencintai teman teman saya semua.karena Allah. Karena kelak di hari kiamat teman itu bisa menjadi syafaat di hari akhir kelak.
Semoga bisa berteman sampai ke surga ya gengs 😊