Senin, 08 Juli 2019

LDM (long distance married)

Pengalaman pertama ninggalin rumah dan suami untuk jangka lama karena harus urus mama yang sakit sungguh penuh drama 😊.

Selama ini ga pernah dan ga berani pergi ninggalin suami untuk urusan pribadi atau kerjaan dalam waktu lama karena takut kepikiran ntar yang ngurus segala sesuatunya siapa?.

Ternyata rasanya beratttt.
Selama ini punya kantor jauh ga masalah, menjadi pejuang jarak kerja bisa diatasi
Menjadi pejuang jarak kasih sayang, saya nyerah 😀

Hidup di Jakarta, dengan ritme pergi kerja setelah subuh dan sampai rumah saat magrib kadang molor,  rasanya ga punya banyak waktu untuk keluarga gimana harus pisah karena ldm.

Alhamdulillah harus banyak bersyukur,  optimal khan waktu ketika masih bisa bersama, niatkan segala sesuatu untuk ibadah semoga lelah ini menjadi lillah, fillah dan billah.

Minggu, 07 Juli 2019

My Mom

Ma..pamit ya, mau pulang dulu
Mama sehat sehat ya, yang sabar sama proses medis nya

"iya, mama minta maaf ya, udah bikin lia meninggalkan R karena jaga mama"

Rabb....langsung sedih dengar perkataan itu
Yang kulakukan belum apa2 dan harusnya aku yang banyak minta maaf karena belum optimal ngurus mama tapi
Itulah sejatinya sifat orang tua, sayangnya sepanjang usia 😢

Satu bulan lebih menemani mama karena mama mau operasi dan urus mama pasca operasi yang terbayang bagaimana dulu waktu aku kecil diurus semuanya, sekarang waktunya aku yang urus mama birulwalidain.
Walau berat mau pulang tapi ada hak yang lebih tinggi yang kewajibannya harus kutunaikan, suami sudah minta  untuk pulang. Klo suami yang sudah bertitah no reason, wajib taat, bukan karrna takut tapi karena perintah Allah seperti itu, ketika seorang perempuan sudah bersuami maka hak suami terhadap istrinya lebih besar dari pada orang tuanya.
Bismillah aja buat semuanya semoga semua dimudahkan, yang penting Allah ridho dan jadi amal kebaikan setiap langkah dan perbuatan, Aamiin.

Senin, 17 Juni 2019

Kajian di bubarkan lagi?

Miris dengar kajian ustad Firanda dibubarkan, Astagfirullah.

Biasanya klo tidak ada uzur setiap minggu sore saya ikut kajian di mesjid dekat rumah yang menghadirkan ustad Firanda dengan bahasan kajian tauhid.

Saya belum pernah dengar ustad F menyampaikan hal yang bertentangan dengan ajaran agama islam, malahan ustad selalu menyampaikan segala sesuatu bersandarkan Alquran dan hadist. Malah bagi saya ustad Firanda termasuk lucu ada aja joke nya disaat menyampaikan materi. Makanya aneh aja rasanya dengar kajian ustad dibubarkan karena dituduh mengajarkan ajaran yang menyimpang.

Padahal kita katanya masyarakat yang tinggi toleransi, klo ada yang tidak sesuai bagi sebagian kalangan kenapa ga diajak ketemu dan diskusi, atau biar aja masyarakat yang memilih, kajian mana yang cocok bagi mereka.

Klo saya sih pengennya setiap pengajian itu saling bersinergi, jika ada yang tidak sepaham ya udah anggap aja itu warna dalam dakwah.

Memang kadang susah menerima sesuatu kebiasaan yang dari dulu sudah kita lakukan dan kita anggap benar kemudian ada sekelompok orang menganggapnitu salah dan tidak sesuai dengan ajaran agama.

Bagi saya pribadi, ketika awal mendengar seperti ini pasti kesel dan ngomel menganggap yang ngomong itu sok tau. Tapi kemudian ketika mereka punya dasar yang argumentatif dan kitanya juga punya dasar yang kita anggap benar juga ya sudah kita jalan masing masing, biar soal nanti yang mana benar, Allah yang memutuskan dan ukhuwah sebagai sesama muslim tidak ternoda. Bagi saya ga ada yang ga mungkin meskipun kita berbeda tapi kita tetap bersama.

Wallahu 'alam bishawab