Tentang hari-hariku:
Tentang waktu masih banyak di habiskan untuk mengurus mama, lelah tapi suka.
Tentang ilmu, setiap hari mendengar kajian dengan ustad ND dan mengikuti kelas lainnya.
Sayang pengamalannya belum optimal ada aja yang terlupa dan luput, harus semakin banyak doa minta pertolongan Allah.
Tentang harta, tahun ini aku di khianati pegawaiku yang menyebabkan aku harus mengganti uang puluhan juta, karena aku tidak punya dana cash terpaksa aku meminjam dulu sampai jaminan nya terjual untuk mengganti uang yang kupinjam.
Hikmah dari kejadian ini, waktu awal tau sedih luar biasa kok bisa hubungan hampir 17 tahun, udah dianggap keluarga dan selama ini selalu aku tunaikan hak bahkan lebih, tapi setelah dipikir bisa jadi ini teguran Allah, ada hak Allah yang aku langgar sehingga Allah melepas penjagaannya, harus banyak ishtigfar dan tobat.
Tentang kesehatan fisik, so far so good ga banyak keluhan, kecuali mata yang semakin bengkak karena hampir tiap hari begadang, mama mempunyai kebiasaan bangun di awal malam sebelum jam 12, akhirnya kita bergadang bersama.
Untuk kesehatan jiwa rapornya agak merah, aku belum lulus mengendalikan emosi ketika capek melanda sering mewek sendiri. Ini juga harus banyak berdoa minta pertolongan Allah agar Allah kuatkan jiwa dan fisik.
Mengenai pekerjaan, aku ambil keputusan untuk tutup buku dulu sampai keadaan memungkinkan, semakin susah untuk meninggalkan mama, mencoba untuk tetap berjalan keduanya yang ada malah di curangi karena kurang pengawasan.
Tentang rumah tangga, Alhamdulillah baik dan grafiknya bagus, lebih paham dan bisa memaknai apa arti mencintai karena Allah yang sesungguhnya.
Tahun ini juga banyak teman yang datang dan pergi dan yang tertinggal memang hanya kebaikan dan kenangan.
Sering kali aku memikirkan dunia itu cuman segini gininya, apa yang perlu aku resahkan, apa yang perlu aku ributkan. Fokus aja untuk persiapan yang pasti
Tapi tetap syetan berusaha aja menggoda manusia, kadang muncul rasa ga bersyukur, merasa insecure, merasa diri stuck di tempat sedangkan orang lain berkembang dengan banyak hal.
Alhamdulillah ada penjaga iman yang sering mengingatkan aku, ada ustad yang setiap hari kudengar tausiahnya membuat hidup ini on the track, biidznillah.
Awal tahun aku juga kena covid karena variannya lebih moderat tingkat stressnya ga terlalu tinggi tapi tetap aja badan merasa ga enak, sesak, dada terasa sakit, badan lemah. Tapi ada yang bikin haru dan senang, di komplek saling bantu membantu ketika pandemi, saling mengirimkan makanan, iuran untuk beli obat dan test. Semua turun tangan, terasa nikmatnya bertetangga.
Sampai ada jadwal setiap hari pagi dan malam siapa yang mengantar makanan, belum termasuk yang lainnya. Semuanya saling menjaga dan satu rasa, rasa peduli karena bagaimana juga jika ada apa-apa tetap tetangga yang bisa bergerak lebih dulu apalagi saat covid terjadi pembatasan tamu.
Kesimpulannya satu tahun ini klo ditulis lebih terperinci banyak nikmat yang harus di syukuri, toh aku masih sehat, bisa ngurus mama, sedangkan kurang ini dan itu hanyalah persepsi aku dalam ukuran dunia.
Siap mengganti kalender 2023?
Insya Allah siap, kalendernya juga udah ada😊
Yang penting selama Allah jaga dan tolong dalam mengisi hari, ga masalah apapun yang terjadi insya Allah siap dilakoni.
Oh iya ada satu hal yang dari dulu aku rencanakan baru terwujud tahun ini yaitu belajar bahasa Arab, ternyata belajar bahasa Arab membuatku sering berurai air mata ketika belajar, sedih kenapa ga ngerti-ngerti, sedih karena ustadzah jadi ngomel soalnya aku berulang kali dibilangin ga masuk-masuk ke kepala. Klo nurutin nafsu pengen udahan aja toh ini sifatnya sukarela tapi hatiku ingin tetap bertahan walaupun sulit. Semoga bisa tetap Istiqomah, ga apa apa sekarang menangis besok-besok tersenyum, mana tau Alllah takdirkan aku tinggal di Madinah untuk beberapa bulan, Aamiin ya Allah, its my dream.
Untuk 2023 aku berdoa semoga dalam setiap tarikan nafas Allah tolong dan Allah jaga dalam menjalani hidup ini.