Selasa, 21 Maret 2023

Menomor Duakan Dunia

Seorang ulama salaf berkata,"Wahai anak cucu adam! Engkau butuh kepada bagianmu dari dunia, dan kebutuhanmu terhadap akhirat itu lebih penting. Apabila engkau memulai mengambil bagianmu dari dunia, niscaya engkau akan menghilangkan bagianmu dari akhirat dan dahulu bagian dari duniamu berada dalam bahaya. Apabila engkau memulai mengambil bagianmu dari akhirat niscaya engkau akan menang dari bagianmu itu dari dunia secara terorganisir" 

Tadi pagi saya mendengar kajian wanita yang disampaikan oleh ustad Nudzul Zikri, judul kajian tersebut, Kenalilah Kebutuhanmu. 
Ada satu penjelasan ustad yang langsung tersimpan dalam pikiran saya dan kemudian pernyataan tersebut membuat saya menghubungkan dengan peristiwa yang lain. 
"Jika ingin sukses di dunia maka nomor duakanlah dunia dan nomor satukan akhirat, sebaliknya jika kita menomorsatukan dunia maka yang kita dapatkan kehidupan dunia kita berantakan"
Terus terang saya sering mendengar kalimat prioritaskan akhirat , tapi kalimat ustad yang menegaskan jika ingin mendapatkan dunia secara penuh maka nomor duakanlah dunia. Logika pendek manusia saya langsung berkata how come? Kok bisa gitu biasanya kita mendapatkan apa yang kita prioritaskan. 
Ustad menjelaskan dengan dalil Al-Qur'an, secara keimanan saya percaya dan nurut. Kemudian saya ingat siapa ya orang sukses seperti itu. Ketika lagi baca sosmed saya baca profil seorang ustadzah yang sudah lama saya ikuti, dia seorang pengusaha dan  pendakwah. Bisnisnya perawatan wajah dan skin care, bisnisnya ini sangat maju dengan cabang puluhan tempat. Saya juga lihat postingan dakwahnya juga kenceng. Sasaran utamanya para muslimah. Dia banyak membuat fasilitas tempat tinggal gratis untuk para janda, klinik kesehatan gratis, termasuk mengajarkan ilmu agama, bahasa arab dll secara gratis juga
Disini saya paham seketika bahwa bener apa yang dikatakan ustad jika kita prioritaskan akhirat, kita dapatkan dunia bahkan dunia itu yang mengejar kita.
Sering kita mendengar istilah, usaha tidak mengkhianati hasil. Dulu saya sangat percaya akan kalimat ini. Sekarang dengan bertambahnya umur, pengalaman dan ilmu. Saya sudah tidak menyakini lagi sepenuhnya bahwa hasil yang kita peroleh itu karena usaha kita.
Kenapa?
Banyak contoh di kehidupan nyata yang saya lihat, ada orang yang usahanya habis-habisan tapi hasilnya biasa aja tidak sesuai dengan target yang dia harapkan. Tapi ada juga usahanya biasa tapi hasil yang dia dapatkan lebih dari yang dia harapkan. Apa sebabnya? Kita percaya segala sesuatu sesuai rencana Allah. Bukan semata karena usahanya tapi karena pertolongan Allah.
 Lalu yang saya percaya saat ini seperti apa? Usaha yang kita lakukan tujuannya mencari ridho Allah dan hasil yang kita dapatkan sesuai dengan rencana Allah. 
Ya itu khan sama aja dengan yang kita percayai sebelumnya, mungkin ada yang berkomentar seperti itu. Iya tapi itu kita percayai setelah kita mempercayai yang pertama bahwa usaha tidak akan mengkhianati hasil. Hasil didapat dari usaha kita. Siapa kita yang bisa memastikan hasil. Kita hanya seorang hamba yang manut cerita kehidupan kita kepada sang sutradara, yaitu Allah yang maha besar. 
Lalu apa hubungannya dengan tema menomor duakan dunia? Jelas sekali apa yang disampaikan ustad terkoneksi dengan yang disampaikan tadi. Bagaimana mungkin kita menomorkan dunia tapi yang kita dapatkan dunia secara komplet dan sistematis. Jika bukan karena kehendak dan pertolongan Allah. 
Wallahualam bish-shawab (hanya Allah yang mengetahui kebenaran yang sesungguhnya). Semoga Allah berikan kita ilmu yang bermanfaat. 


Minggu, 19 Maret 2023

Perjalanan Rasa





Perjalanan rasa. Sesuai judulnya isinya mengenai perjalanan hidup saya dengan banyak rasa yang di tulis dalam bentuk quote. Berawal dari promo di sosmed Instagram milik Ahmad Rifa'i seorang penulis best seller non fiksi yang terkenal dengan salah satu judul buku profokatifnya, Tuhan, Maaf Kami Sedang Sibuk. Awalnya saya cukup heran seorang AR mengajak untuk membuat buku kumpulan quote karena beliau sendiri penulis non fiksi dengan puluhan judul yang laris di pasaran.  Kenapa quote ? Alasan AR karena inilah yang sekarang di sukai oleh generasi milenial yang malas banyak membaca tulisan panjang mereka menyukai tulisan yang pendek contohnya buku yang hits di pasaran dengan judul Nanti Kita Bercerita Tentang Hari Ini (NKBTHI) buku ini sampai berkali kali cetak dan berseri, hingga dibuat filmnya padahal isiny berupa quote. Bagi penyuka buku yang usianya bukan anak zaman now tentu saja buku ini agak tidak biasa karena biasanya buku itu full dengan isi tulisan bukan hanya beberapa baris kalimat motivasi.  Saat ini kebutuhan membaca juga rendah dan sekarang orang membeli buku untuk hiburan bukan untuk memenuhi kebutuhan intelektual.  
Untuk isi semua memang dari pengalaman pribadi, pengamatan terhadap orang lain. Menyenangkan ternyata menulis quote itu. Semoga tulisan yang sedikit ini bisa jadi perjalanan rasa yang bermanfaat untuk orang lain. Seperti kalimat penutup yang saya tulis, terhadap semua rasa yang ada biasa sajalah, karena hidup di dunia juga sementara. 

Jumat, 17 Maret 2023

Tentang Buku, Judul: Kisah Shahih Para Nabi dan Rasul by Abun Nada


Terus terang saya awalnya membeli buku ini karena kaget, saat iklan di sebutkan buku ini bercerita mengenai para Nabi dan Rasul tapi berbentuk puisi apalagi ini berdasarkan kitab Ibnu Katsir. Dalam pikiran saya, apa bisa pelajaran ilmu agama yang begitu serius dan membutuhkan uraian panjang di buat dalam bentuk puisi.
Sepengetahuan saya puisi itu permainan kata yang dibuat dalam bentuk singkat sering kali diksinya memakai metafora. Orang awam sendiri menganggap puisi itu sulit dipahami karena bahasanya terlalu tinggi. 


Pertanyaan saya sepertinya sudah di duga oleh penulis, langsung terjawab pada halaman pertama muqaddimah, Abun Nada sang penulis menerangkan. "kenapa puisi? Syaikh utsmain rahimahullah menyatakan, "Pada umumnya puisi lebih mudah di hafal dan tahan lama." Puisi bukan sekedar seni merakit kata. Namun juga ia mengasah rasa. 
Kenapa puisi? Sebabnya, anak-anak kita perlu tahu bahwa puisi bukan otoritas seniman, yang kesannya hanya memuja perasaan mereka. Puisi bukan hanya soal asmara pemudi dan pemuda, buka pula sekedar lirik untuk disenandungkan dalam lagu-lagu yang melalaikan jiwa."
"Dalam peradaban Islam, puisi menempati kedudukan yang mulia. Sebut saja, misalnya kitab Alfiyah karya Imam Ibnu Malik rahimahullah yang merangkum kaidah pelajaran bahasa. Demikian juga, kitab Diwan Imam Syafi'i rahimahullah yang padat akan ilmu dan hikmah. Ilmu berbalut bahasa indah tentu akan menimbulkan kesan tersendiri pada jiwa, sebagaimana Allah 'Azza wa jalla juga menurunkan Al-Qur'an dalam bahasa yang indah. Tentu ada hikmah besar di dalamnya. Bait-bait puisi dalam buku ini tidak keluar dari ruang hampa, bukan pula sekedar hasil perenungan belaka. Setiap kalimat nya saya ambil dari buku Imam Ibnu Katsir, baik secara tekstual maupun secara makna. Kesempatan bagi kita untuk menjelaskan, "Nak, tulisan kecil ini namanya catatan kaki. Ia menunjukkan sumber rujukan. Artinya, puisi ini tidak ditulis asal-asalan. Bukan lahir dari lamunan atau khayalan "

Masya Allah saya terharu membacanya, ternyata seni tidak bertentangan di dalam Islam. Dulu saat saya belum banyak belajar ilmu agama, saya mengira puisi itu adalah bentuk bahasa yang paling indah, romantis, syahdu dan dalam. Anggapan itu semua terpatahkan ketika saya aktif belajar Alquran terutama ketika belajar arti dan maknanya. Saya banyak beristigfar atas pemahaman saya dulu. 
Saat ini walau sudah belajar ilmu agama secara tetap saya tetap tidak bisa meninggalkan kesukaan saya terhadap puisi. Memang ada hal yang kadang tidak sejalan jika saya sedang berada di ruang kelas puisi. Teorinya mengatakan puisi itu mempunyai ciri bahasa yang tidak biasa dengan bahasa yang padat sedangkan saya menyukai puisi yang seperti bercerita tapi tidak panjang seperti cerpen atau prosa, tapi mempunyai makna tidak hanya sekedar kata yang indah. Setelah membaca buku ini saya seperti dikuatkan bahwa sah saja kita membuat puisi dengan kalimat yang panjang apalagi mempunyai catatan kaki sebagai rujukan. 
Tentu kita semua ingin tulisan kita itu setiap hurufnya membawa kebaikan, menjadi amal jariah. Dengan menuliskan hal yang bermanfaat semoga tulisan menjadi jalan untuk kebaikan tersebut walaupun berbentuk puisi. 
Buku ini recomended bagi anak-anak maupun dewasa untuk belajar kisah para nabi dan rasul, uraian yang berbeda dengan buku yang lain.
Akhirnya dari sini saya mencoba membuat sebuah puisi setelah mendengar kajian bada subuh. 


Uf

Jangan katakan Uf
Pada orang tuamu
Apakah arti Uf?

Uf 
Menurut para ulama 
cara paling lembut yang membuat orang tidak nyaman/terganggu/tersakiti. 

Uf
Cara menujukkan keberatan dengan cara paling halus. 

Uf 
Jangan sakiti keduanya dengan cara apapun
Jangan angkat tanganmu pada keduanya 

Uf
 Kenapa aku terus? 
Aku kan sibuk

Uf
 Ekspresi paling lunak yang membuat orang lain ga nyaman. 
Apabila salah seorang dari orang tua dalam asuhanmu, ketika mendapatkan aroma tak sedap dari mereka jangan membuat eskpresi atau ucapan yang membuat mereka tidak nyaman. 

Uf
Hanya dua kata
Tapi bisa mengantarkan kita ke neraka

Uf
Jaga adab dan lisan kita


*Disadur dari Kajian Riyadus Shalihin, Ustad Nuzul Dzikri*