Setiap hari orang yang bekerja pergi dengan niat menjemput rezeki. Kadang kita (saya) merasa rezeki yang kita peroleh tidak cukup untuk memenuhi keinginan yang ada. Pasti kita ingin selalu dihampiri rezeki yang banyak.
Tapi apakah kita sudah pantas untuk mendapatkan rezeki yang cukup? Apakah rezeki itu kita dapatkan hanya dari pekerjaan kita?
Hadis tentang rezeki ;
"Jika kamu bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya, Dia memberimu rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Mereka berangkat pagi-pagi dengan perut lapar, dan pulang pada sore hari dengan perut kenyang." (H.r Ahmad, Tirmidzi, Nasa'i, Ibnu Majah, dan Hakim)
"Hadis ini menunjukkan kepada kita bahwa jaminan rezeki berkait dengan derajat tawakal kita. Bukan pada pekerjaan. Tetapi ini bukan berarti tidak diperlukan usaha. Sesungguhnya orang-orang yang bertawakal kepada Allah melakukan usaha yang keras dan pada saat yang sama berserah diri kepada Allah."
"Syeikh Yusuf Qardhawi menegaskan, hadis ini mendorong setiap muslim untuk bertawakal dalam arti sebenarnya, dengan melakukan berbagai aktivitas untuk mendapatkan apa yang diinginkannya. Bukankah burung-burung itu diberi rezeki oleh Allah setelah mereka berusaha?"
"Q.s. ath-Thalaq (65) : 2-3 berkaitan dengan tawakal, Allah Swt berfirman, Barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan memberikan baginya jalan keluar, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya). Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu."
"Allah juga berjanji mencukupkan rezeki kepada orang yang masih sendirian, lalu menikah atas dasar takwa. Allah juga menjaminkan pertolongan kepada orang-orang yang menikah demi memelihara kehormatannya; menjaga dari perilaku maksiat. Jika mereka miskin, Allah akan cukupkan dengan karunia-Nya."
Q.s. An-Nur 24:32
"Allah berfirman, Nikahkanlah orang-orang sendirian diantara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya, Allah Mahaluas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui"
"Maka, jika pernikahan itu terjadi dengan niat yang benar dan karena tujuan yang benar, bagi mereka janji Allah. Orang-orang yang merasa khawatir dirinya terjerumus ke dalam dosa, kemudian bergegas menikah dalam rangka menjaga kehormatan dirinya sehingga tidak hina di hadapan Allah, mereka juga akan mendapat pertolongan dari Allah."
Dari penjelasan diatas maka bagi yang berniat dan sudah pantas menikah tidak ada alasan untuk menunda atau takut menikah karena belum cukup rezeki. Sederhana saja ketentuan dalam islam, niat yang lurus, ikhtiar yang maksimal, kemudian bertawakallah. Insya Allah pertolongan Allah selalu ada.
"Rasulullah Saw bersabda, "tiga golongan orang yang pasti mendapat pertolongan Allah, yaitu budak mukatab yang bermaksud untuk melunasi perjanjiannya, orang yang menikah dengan maksud memelihara kehormatannya, dan yang berjihad di jalan Allah." ( H.r. Tirmidzi, Nasa'i, Hakim, dan Daruquthuni)
Powered by Telkomsel BlackBerry®