Pernah ga baca buku yang setelah kita baca isinya sangat jleb (istilah anak muda sekarang :) ) Jleb maksudnya isi buku tersebut mengena sekali pada kita seperti mencubit kita dengan keras, karena yang dituliskan buku tersebut isinya guee banget :). Saya mau cerita sedikit yaaa, bismillah bukan niat sombong atau pamer hanya ingin berbagi rasa, kisah dan air mata :)
Saya beberapa kali dengar dari teman-teman pengajian kalau ada ustad yang namanya Ustad Erwandi bahasan pengajiannya tentang Riba dalam bermualah yang banyak membuat orang tersentil hingga banyak yang keluar dari pekerjaan mereka di bank konvensional, memutuskan perjanjian kredit mereka di bank konvensional dan masih banyak cerita lagi yang membuat saya terhenyak.
Dalam hati saya udah takut duluan, wah gawat nih kalau saya dengar kajian ustad ini, kita masih punya kredit di bank konvensional dan beberapa transaksi riba. Astagfirullah belum apa-apa nafsu dan setan udah mulai bermain di hati dan kepala saya :(, tetapi saya tetap penasaran dengan isi kajian ustad Erwandi. Mulai deh saya search di you tube ceramahnya, saya dengar, walaupun awal-awalnya rasanya pilu tapi tetap saya dengarkan dan hati saya berkata ini benar apa yang disampaikan.
Akhirnya rasa penasaran saya tidak terbendung lagi, Alhamdulillah ada kajian langsung dari Ustad Erwandi yang tidak begitu jauh dari rumah dan saya datang, qadarullah acara kajian hanya berlangsung sebentar karena ustad sakit, saat itu saya sudah membaca buku beliau yang saya pinjam dari teman yang judulnya "Harta Haram Muamalat Kontemporer" yang bikin saya ga sanggup baca buku tersebut berlama-lama, satu halaman saja saya sudah banyak beristigfar dan banjir air mata karena banyak hal yang di larang secara syariat dalam buku tersebut saya melakukannya, dan penjelasanya sangat gamblang aturan tersebut ada di Al-Quran dan Hadist, Ya Allah ampuni hamba.
Setelah saya pulang kajian saya beli buku HHMK (Harta Haram Muamalat Kontemporer) tersebut, saya baca lagi perlahan-lahan tiap halaman, saya resapi, saya pelajari dengan seksama. Setelah saya renungkan saya ingin melakukan apa yang saya baca tersebut "saya dengar saya taat".
Bismillah walaupun masih banyak nafsu saya di hati berkata apa bisa saya melakukan ini semua tapi bismillah saya lakukan saja apa yang bisa lakukan biar Allah saja yang menyempurnakannya.
Hal yang paling dekat dengan kehidupan saya yang saya bisa lakukan adalah menghentikan pekerjaan dalam membuat akad-akad kredit dari bank Konvensional dan akad-akad yang mengandung Riba. Saat saya mengatakan kepada asisten saya di kantor bahwa saya tidak lagi menerima akad kredit konvensional sedangkan pada saat itu sedang ada banyak tawaran pekerjaan, saya tutup mata, bismillah mantapkan hati ini adalah jihad saya untuk menyempurnakan amal ibadah saya. Soal rezeki sudah ada ketetapan dari Allah. Saya selesaikan pekerjaan yang sudah saya terima sebelum saya niat hijrah dengan niat ini yang terakhir karena saya tidak ingin ingkar janji dan menyusahkan klien saya.
Alhamdulillah ada ketenangan setelah melakukan hal tersebut, dan masih menjadi pe er saya harus terus banyak belajar bagaimana muamalat yang sesuai syariah tersebut, karena yang saya tau baru hanya secuil saya berharap jika saya sudah banyak tau ilmunya hal tersebut bisa saya sharing dengan teman-teman seprofesi niatnya hanya berbagi bukan menyuruh mereka juga harus stop baagaimanapun hidayah datangnya dari Allah.
Saya senantiasa meminta pertolongan Allah agar dikuatkan dan istiqomah dalam melakukan hal ini karena tidak semua bisa langsung saya lakukan, kredit yang telah saya ambil dan yang lainnya yang saya belum sanggup melunasinya saat ini, benar-benar saya meminta pertolongan Allah untuk menyelesaikannya, siapalah saya kalau bukan karena Allah mana sanggup saya melakukan hal tersebut, ilmu tersebut juga dari Allah, saya pasrahkan sambil berdoa dan ikhtiar hanya kepada Allah.
"Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melaikan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena meraka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah dia peroleh dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barang siapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (Al-Baqarah : 275)
"Dan sesuatu riba (tambahan) yang kamu berikan agar harta manusia bertambah, maka tidak bertambah dalam pandangan Allah. Dan apa yang kamu berikan berupa zakat yang kamu maksudkan untuk memperoleh wajah Allah, maka itulah orang-orang yang melipatkandakan (pahalanya)." (Ar-Rum : 39)
"Karena kezaliman orang-orang Yahudi, kami haramkan bagi mereka makanan yang baik-baik yang (dahulu) pernah di halalkan, dan karena mereka sering menghalangi orang lain dari jalan Allah, dan karena mereka mereka menjalankan riba, padahal sungguh mereka telah dilarang darinya dan karena mereka memakan harta orang dengan cara tidak sah (batil). Dan kami sediakan untuk orang-orang kafir diantara mereka azab yang pedih."
(An-Nisa : 160-161)
"Wahai orang-orang yang beriman! janganlah kamu memakan riba dengan berlipat ganda dan bertakwalah kepada Allah agar kamu beruntung. Dan peliharalah dirimu dari api neraka, yang disediakan bagi orang-orang kafir".
(Ali-Imran : 130-131)
"Riba itu mempunyai 73 macam, sementara dosa Riba yang paling ringan seperti menzinahi ibu kandungnya sendiri"
(HR Ibnu Majah)
Dari Jabir ra bahwa Rasulullah SAW melaknat pemakan riba, yang memberikannya, pencatatnya dan saksi-saksinya" Kemudian beliau berkata, "mereka semua sama"
(HR Muslim)