Kamis, 26 September 2024

Ujian dan Berkorban Untuk Yang di Cintai (Kajian Bukan Dzulhijjah)

"Saya mohon pengertian kepada pasangan karena beban di kantor suami ibuk ibuk ini berat harus mengelola uang berapa ratus trilyun."

Kalimat pak dirjen yang paling saya ingat ketika berbicara dalam acara famgath tersebut. 

Bicara tentang kehidupan, keluarga pasti ada perjuangan dan pengorbanan.
Kepala keluarga berjuang memberi nafkah kepada keluarga dan disatu sisi juga berkorban waktu, tenaga dan perasaan. 

Ustad Nuzul 
Setiap org harus mempunyai mental berkorban, berkorban untuk yang dicintai 

Perintah berkurban, pelajaran bahwa setiap anggota keluarga harus mempunyai mental berkorban 
Dan merupakan ujian bagi setiap anggota keluarga 

Esensi berkurban, semua pihak sepakat utk mengorbankan ego atau sisi dirinya demi menjalankan perintah Allah

Yang membuat banyak rumah tangga hancur, menuntut orang utk berkorban utk dirinya 

Konsep keluarga nabi Ibrahim, setiap anggota keluarga harus berani berkorban 

Bagaimana jika sikap berkurban itu disikapi dengan ego masing masing maka keluarga tersebut menjadi hancur

Kehidupan ini ujian cinta, apa benar kita mencintai Allah 

Tentang pengorbanan setiap keluarga, esensi berkurban 

Perjuangkalah 10 hari pertama, jangan mudah mencari alasan utk tidak bisa, karena ini utk bukan secara personal tapi buat keluarga 

Hidupnya keluarga karena diskusi, narasi, kebersamaan, isue bersama, perjuangan 

Klo hati lemah maka tidak akan berhasil, tapi jika hati solid dan perjuangkan maka berhasil 

Nabi Adam hanya disebutkan secara personal tapi utk nabi Ibrahim maka disebut keluarga Ibrohim

Makna besar idul adha 
Ini tentang perjuangan, pengorbanan untuk membuktikan cinta kepada Allah

Jika berhasil maka Allah mudahkan langkah kita
Allah tidak pernah mengingkari janjinya dan Allah tidak pernah menzalimi hambanya 



Pupus Putus Sekolah 1,2,3 (Anak berharga, Anak Gigih, Anak Keluarga)

Buku yang maknanya dalam banget tapi ditulis dengan bahasa komik yang santai, bagi saya di luar ekspetasi ketika selesai membacanya. 

Buku ini membahas tentang pendidikan dalam arti sebenarnya, bukan hanya pendidikan dalam lingkup sekolah formal. 

Belajar itu seumur hidup, jika diartikan belajar hanya di sekolah, bagaimana nasib yang tidak bisa sekolah seperti pupus dalam cerita ini, tinggal hanya bersama nenek nya, kemudian setelah neneknya tiada sekolahnya pun berhenti. Beruntung pupus diajak tinggal bersama prof Suryo dan memberikan kebebasan bagi pupus untuk belajar apa saja.

Dialog Pupus dan prof Suryo sangat meaningful seperti
Prof " Manusia akan tumbuh kearah apa yang ia inginkan, seperti tanaman tumbuh ke arah matahari, klo kamu tidak ingin apa2, kemana kamu akan tumbuh?"
Pupus "Dulu aku cuma mikir bagaimana bisa lolos dari ulangan satu ke ulangan lainnya, dari ujian ke ujian lainnya,  sekarang waktu dapat kesempatan dan kebebasan aku baru sadar kalau aku ga tau apa2, nggak tau mau kemana".

"Semua yang ada di dunia ini bisa jadi berharga atau akan jadi sampah tergantung dimana ia berada"  

Pupus" Boleh Khan pengen belajar yang gini2 aja bukan nyembuhin tumor atau pergi ke bulan? "

Prof " Kalau pengetahuan Khan, skrg hampir semuanya ada di internet. Orang yang baru mulai belajar seperti kamu kadang butuh pembimbing biar tidak bingung dan tersesat"

Pupus : "iya kadang aku merasa mbah Gugel itu kebanyakan klo ngasih tahu, malah bingung" 

Prof : " Betul itu, karena itu kamu butuh orang yang mengenal kemampuanmu, kelemahanmu, keunggulanmu dan cara belajar yang cocok buatmu, termasuk impian-impianmu. Sehingga dia  bisa membimbingmu dengan baik ke arah mana kamu ingin melangkah, itu cuman bisa dilakukan klo kamu bisa apa dan 
kamu mau apa".

Pupus: "Definisi keluarga 
Tempat tumbuh tanpa perlu khawatir macam2 
Tempat dimarahin sekaligus diajarin
Tempat buat pulang waktu ga tau lagi harus kemana
Dll...

Suka buku ini karena membahas pendidikan secara sederhana, sedangkan diluar sana pendidikan identik dengan biaya yang mahal dan berlomba sekolah di tempat yang terkenal.

Dengan pengalaman hidup saya selama ini, lebih berarti menjadi orang yang bermanfaat bagi diri dan sekitar walau hanya dengan sesuatu yang kecil daripada hanya sekedar lulus sekolah bergengsi dapat pekerjaan bagus, kemudian ngumpulin duit, berharta banyak, selesai. 

Senin, 18 Desember 2023

Gulai Ayam Panyikek

 Gulai Ayam Panyikek


Orang tua saya asli Sumatera Barat, tepatnya nagari Sulit Air, Kabupaten Solok. Sulit Air memang nama yang tidak familiar kedengarannya terutama di luar pulau Sumatera, tapi percaya deh jika di google seperti apa nagari Sulit Air itu, pemandangannya sangat cantik, melewati danau singkarak yang biru, sepanjang danau banyak menjual aneka makanan dan cemilan, terutama ikan bili khas danau Maninjau. Kemudian perjalanan lanjut naik ke atas gunung seperti puncak dan di balik gunung itulah nagari Sulit Air. Tersembunyi tapi memikat.

 Mama dan Abak satu kampung, sebagaimana orang kampung pada umumnya mereka merantau dan tinggal di kota Pekanbaru Riau. Kami anak-anaknya lahir besar dan di rantau, biasanya kami pulang kampung ketika lebaran atau pada saat acara pulang basamo setiap dua tahun sekali pada saat lebaran yang biasanya diorganisir oleh organisasi para perantau yaitu SAS (Sulit Air Sepakat). 
Saat itu orang yang di rantau di seluruh Indonesia bahkan yang tinggal di Luar Negri pada pulang hingga kampung yang kecil ini bisa macet berjam jam karena mobil orang rantau yang memenuhi kampung. 

Mama sangat pandai memasak makanan minang terutama khas kampung kami. Rasa masakannya enak dan diakui oleh banyak orang. Saat ini umur mama 83 tahun dengan kondisi sakit dan lebih banyak berbaring. 

Ingatan saya tentang mama semasa sehat adalah kesibukan yang tiada henti. Kesibukan seorang ibu rumah tangga yang setiap hari mengurus rumah tangga, sesekali membantu di toko dan memasak untuk keluarga yang rasanya membuat kami berkeringat karena semangat melahapnya. 

Setelah menikah mau ga mau saya harus belajar memasak masakan minang apalagi menikah dengan orang sekampung walau dia lahir dan besar di Jawa Barat tapi seleranya tetap selera asal, Sumatera Barat.

 Sambal ayam panyikek merupakan khas masakan sulit air. Mama suka sekali dengan masakan ini. Apabila ada acara keluarga, ada tamu datang atau mau ke rumah orang dan membawa bingkisan, di pastikan menu ini yang sering mama sediakan. 

 Jika saya di tanya kenangan masakan apa yang mengingatkan saya dengan mama, ayam panyikek ini yang akan saya sebut pertama kali. 

Masakan ini dasarnya sama seperti kalio yaitu gulai ayam yang kuahnya kental, yang membedakan ada daun singkong dalam masakan tersebut. 

Mama terbiasa dengan bumbu dan santan yang banyak. Waktu baru belajar memasak saya ngeri sendiri ketika bertanya kepada mama, "untuk satu kilo rendang kelapa nya berapa ma"? 4 kelapa, perasan kelapa pertama ga pakai air, sedangkan perasan ke dua memakai air kelapa. Kebayang jika mau masak dua kilo daging harus memakai delapan santan, haduhh apa kabar kolesterol? 

Kata mama orang dulu tetap sehat karena habis makan bergerak kerja di sawah lagian zaman susah dulu makan seperti ini hanya ada pada moment khusus seperti musim panen. Iya sih klo anak sekarang habis makan selonjoran maen hp.

 Untuk ayam panyikek ini, biasanya memakai ayam kampung dan satu ayam kelapanya dua butir. Untuk daun singkongnya biasanya satu ayam saya memakai 2 ikat daun singkong. Pilih yang daunnya muda biar ga alot. Biasanya daun singkong ini setelah di petik di cuci bersih di jemur dahulu biar kering ketika dimasukan ke dalam masakan. 

 Dalam membersihkan ayam saya lihat ada perbedaan orang sumatera dan Jawa. Orang Sumatera ketika membersihkan ayam kulitnya dibuang, sementara di Jawa rata-rata kulitnya tidak dibuang. Jadi ketika keluarga saya makan di restoran saat di Yogya mereka teriak saat melihat ayam di hidangkan kata mereka ayamnya pakai baju.

Bumbu pemasak buatan Sulit Air menjadi andalan mama ketika memasak gulai isinya rempah-rempah dan sangat wangi.

 Mama dan masakan adalah memori yang mengisi banyak hidup saya. Setelah saya menikah ketika menelpon mama untuk bertanya kabar, hal yang pertama mama tanyakan kepada saya, masak apa hari ini? 

 Gulai Ayam Panyikek 

Bahan

 Ayam kampung 
Daun singkong 
Cabe giling secukupnya
Bumbu dasar gulai (bawang merah, bawang putih, kunyit, laos)
Daun jeruk, daun salam, sereh, garam
Santan 
Bumbu pemasak, ini optional saya memakai ini karena bumbu favorit mama, buatan kampung sendiri isinya bermacam macam rempah. 

 Cara membuat

Tumis bumbu dasar gulai dan cabe setelah harum masukan santan, diaduk sampai kuah mengental setelah itu masukan ayam, ketika di rasa ayam sudah empuk baru di masukan daun singkong. Tunggu sampai daun singkong layu, aduk, masakan siap disantap