Rabu, 08 Januari 2025

Hari Pertama di Tahun 2025

Pagi hari sengaja pergi olahraga ke GBK untuk menegaskan bahwa tahun ini tetap akan kuisi dengan berolahraga.

Cukup senang dengan konsistensi ku dengan bergerak. Dimulai dari pandemi sampai sekarang. 

Dulu jalan berapa menit aja capek, olahraga hanya sabtu minggu klo sedang mood. Sekarang tiap hari jalan pagi minimal 30 menit sejauh 3 km. Seringnya kulakukan sampai satu jam sejauh 5 km hampir tiap hari 

Karena konsistensi olahraga ini membuat aku berani mencoba naik gunung Prau dan Alhamdulillah berhasil sampai puncak tanpa cedera.

Ga kebayang, yang ga suka dingin berani jam 12 malam ngumpul di base camp, jam 2 malam naik gunung, ahhh bukan guwe banget si putri tidur. 

Tapi itulah aku yang sekarang, naik gunung menjadi candu yang rasanya pengen setiap bulan aku lakukan.  

Apakah tahun ini ada lagi kegiatan yang baru akan kulakukan? God knows...

#30haribercerita

Selasa, 01 Oktober 2024

Definisi Mencintai Karena Allah

Kita baik kepada suami bukan karena alasan pertamanya suami baik kepada kita bukan juga karena suami mencintai kita dll, tapi kita baik dan menurut kepada suami karena alasan pertamanya Allah yang menyuruh kita taat kepada suami dan Allah ridho terhadap istri yang baik kepada suami dan Allah akan mencintai istri yg ikhlas dan baik kepada suami 

Karena niat menikah untuk ibadah dan syarat nya ibadah itu ikhlas karena Allah. Cari ridho Allah terlebih dulu termasuk suami 

Mencari ridho suami pun karena Allah ridho kepada kita jika suami ridho 

Diriwayatkan, wanita ahli surga ketika mendapati suaminya marah kepada istrinya dan itu bukan karena istrinya atau tanpa alasan yg jelas, maka yang dilakukan wanita ahli surga, dia akan menggenggam tangan suaminya dan mengatakan, mata ini tidak akan terpejam jika engkau tidak ridho terhadapku 

Istri yang minta maaf itu bukan karena semata mata karena suami tapi mencari ridho Allah 

Yang sering bikin kita sedih itu karena kurang berzikir dan mengingat Allah 

Barang siapa yang lalai dan berpaling dari mengingatku maka  dia akan hidup dengan kehidupan yang sengsara , surat Thoha ayat 124. 

Kebahagiaan suami atau istri bukan terletak pada istri atau suami tetapi bagaimana hubungan dia dengan Allah 

*Catatan kajian ustad Nuzul Dzikri*






Merasa Berjasa


Dulu selepas SMA 'pergi' dari rumah untuk kuliah setelah itu berlanjut kerja dan menikah. Pada masa itu bersama mama hanya saat liburan dengan hitungan hari. 

Saat ini dimasa tuanya Alhamdulillah bisa tinggal bersama lagi, skenario Allah sangat luar biasa. Kehilangan waktu bersama yang dulu Allah ganti saat ini dan gantian aku yang ngurus mama. 

Berapa waktu lalu saat kajian gurunda bilang. "Sering kali orang yang melakukan kewajiban  bukan dengan psikis orang yg melakukan kewajiban tapi dengan psikis orang yang merasa berjasa atau karena kebaikan dia, padahal tidak pantas membanggakan diri atas kewajiban yang kita lakukan"

Misalkan nih pengalaman pribadi, ngomel sama suami, kamu kok gini sih pdhal aku Khan udh melakukan ini itu dsb, pdhal yang kita sebutkan semua itu ya kewajiban. 
Atau ngadu sama Allah, ya Allah kok ada aja ya masalah, padahall Khan saya udh baik sama keluarga, teman dan juga udh birrulwalidain. Padahal yang disebutkan itu semua kewajiban yang emang kudu harus dilakukan. 

Mengevaluasi perasaan ini penting sebagai salah satu rukun dari muhasabah agar terhindar dari virus hati.

Bagi saya pribadi walaupun mendengar nasihat tentang hak dan kewajiban ini berulang kali tetap saja dalam pelaksanaan nya remed, jujur susah...

Kata gurunda "laksanakan saja kewajiban kita soal hak itu ga usah diributkan klo emang hak kita akan kembali kepada kita kecuali kita tidak yakin akan kemahakuasaan Allah"

Trus bagaimana jika dalam pelaksanaanya hak kita tidak diberikan orang lain. Tunaikan saja kewajiban kita kepada dia, jangan sampai ketidaksukaan kita membuat kita tidak adil karena adil itu lebih dekat dengan ketaqwaan. Kemudian mengenai hak kita minta kepada Allah. Kecuali klo kita menuntut karena ada kemaslahatan lain.

Apakah cara ini langsung berbalas? Ga juga, bisa jadi di balas pada saat itu, dikemudian hari atau tidak sama sekali. Yang pasti Allah tidak pernah zalim kepada umatnya dan bisa jadi sesuai dengan janji Alquran bahwasanya bersama kesulitan itu ada dua kemudahan.

Agama mendidik kita seperti ini tentu saja konsep ini riil bukan khayalan cuman melaksanakannya memang butuh waktu bisa jadi proses seumur hidup karena ini konsep tauhid yang tinggi. 

Biidznillah, semoga Allah mudahkan melakukan apa yang telah dipelajari.

*Catatan kajian ustad Nuzul Dzikri*